@thesis{thesis, author={ }, title ={PEMBANGUNAN SIMULATOR PROSES CO2 ABSORBER MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK DCS CS1000 YOKOGAWA}, year={0000}, url={https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/11528}, abstract={Distributed Control System (DCS) adalah sebuah instrumen kontrol yang sangat umum digunakan dalam dunia industri. DCS umumnya digunakan untuk pengendalian serta pemantauan operasi sehingga DCS menjadi salah satu komponen utama proses yang terotomasi. Hal yang tidak akan terlepas dari sebuah proses yang terotomasi adalah kemampuan para operator akan sistem yang mereka hadapi. Dengan demikian, penguasaan sistem serta proses plant menjadi sesuatu yang sangat penting dalam menjalankan sebuah pabrik. Disinilah sebuah simulator proses memiliki peran yang cukup berarti. Simulator memungkinkan setiap orang yang terkait terhadap plant nyata untuk dapat mempelajari karakteristik plant kapan saja. Operator pabrik dapat lebih memahami plant lebih baik dengan adanya simulator. DCS CS1000 Yokogawa yang lebih umum digunakan sebagai sebuah instrumen kontrol, ternyata dapat pula digunakan untuk membangun sebuah simulator proses. Dengan menggunakan block CALCU yang berfungsi untuk melakukan perhitungan secara umum sesuai dengan pendefinisian yang kita berikan simulator dapat dibangun. Kali ini telah dibangun simulator proses plant CO2 absorber yang merupakan bagian dari sistem produksi Ammonia dan Urea pada perangkat lunak DCS CS1000 Yokogawa. Dinamika proses pada simulator di definisikan pada function block, dengan menggunakan persamaan diferensial untuk pemodelan proses. Dinamika proses kemudian divisualisasikan pada Human Interface Station berupa Man Machine Interface untuk pengoperasian dan pemantauan proses. Simulator yang dibangun telah diujicobakan pada operator pabrik dan mahasiswa. Berdasarkan kuesioner yang diberikan pada mereka diakui bahwa simulator sudah menggambarkan fenomena fisis yang sebenarnya dan dapat membantu untuk lebih mudah memahami proses. Simulator yang dibangun masih menggunakan beberapa asumsi ideal system, namun fenomena fisis untuk proses telah berhasil dibangun sesuai dengan kondisi sebenarnya. Diharapkan dapat dilakukan pengembangan berikutnya untuk plant yang lebih besar dengan ketelitian lebih tinggi dengan cara mengurangi asumsi-asumsi ideal system.} }