@thesis{thesis, author={ }, title ={KAJIAN KOMODITAS UNGGULAN KECAMATAN WANAYASA DALAM PENGEMBANGAN USAHA TANI HORTIKULTURA KABUPATEN PURWAKARTA}, year={0000}, url={https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/11564}, abstract={Pengembangan usahatani yang dikembangkan di Kecamatan Wanayasa akan melibatkan pelaku-pelaku yang terdiri dari berbagai pihak dengan profesi sebagai penghasil produk, pengolah, pedagang, distributor, importir, eksportir, dan lain-lain. Pelaku-pelaku ini merupakan komponen atau sub sistem yang membentuk sistem agribisnis. Sistem tersebut akan berfungsi dengan baik apabila tidak ada gangguan pada salah satu subsistem, oleh karena itu semua sub sistem harus siap dalam menjalankan perannya secara profesional. Kecamatan Wanayasa yang tidak seluruh wilayahnya tidak dapat dikembangkan untuk pertanian secara keseluruhan, dan keragaman komoditas berkembang di tingkat petani dan kebijakan pemerintah yang tidak sama, menyebabkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta bahkan petani memiliki persepsi komoditas yang berbeda untuk dikembangkan di Wanayasa.Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengkaji komoditas unggulan Kecamatan Wanayasa yang sesuai dengan agroklimat dalam pengembangan usaha tani hortikultura. Berdasarkan tujuan tersebut, maka sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : teridentifikasinya lokasi kawasan pertanian sesuai dengan kesesuaian lahan di Kecamatan Wanayasa; teridentifikasinya komoditas unggulan dalam produksi pertanian hortikultura yang sesuai dengan agroklimat di Kecamatan Wanayasa dan teridentifikasinya pengembangan usaha tani komoditas hortikultura yang sesuai di tingkat petani Kecamatan Wanayasa. Untuk mengetahui kesesuaian lahan potensial untuk kawasan hortikultura di Wanayasa dilakukan dengan metode superimpose kondisi fisik, kemudian di overlay dengan eksisting lahan permukiman dan kawasan lindung sehingga diperoleh lokasi potensial untuk hortikultura.Dalam kajian penentuan komoditas unggulan di tingkat petani, dilakukan dengan melihat komoditas yang dapat diunggulkan di tingkat kecamatan yang sesuai dengan agroklimat kecamatan, perkembangan dan pergeseran produksi komoditas yang berkembang di Wanayasa Sehingga dari 32 Komoditas yang berkembang, yang dapat diunggulkan untuk tingkat kecamatan ada 16 komoditas yaitu ; Jeruk, Manggis, Alpukat, Jambu Air, Pepaya, Nangka, Duku, Durian, Bawang Daun, Kubis, Nenas, Buncis, Petsay, dan Ketimun. Penentuan komoditas unggulan di tingkat petani dapat ditelaah dengan melihat komoditas apa yang berkembang di tingkat petani, dengan melihat persepsi petani. Tabulasi silang terhadap persepsi petani ini dilakukan berdasarkan jenis pekerjaan petani sebagai petani pemilik atau petani buruh, Jenis kelamin petani responden serta terhadap komoditi inti. Berdasarkan hasil tabulasi silang dengan melihat jenis pekerjaan petani mengenai pemahaman petani dalam panca usahatani, bahwa mayoritas 60,9%, baik lakilaki maupun perempuan, memiliki pemahaman panca usaha tani yang cukup (lumayan). Hal ini terlihat dari data 54.9% (39 orang) laki-laki dan 71.8% (28 orang) petani perempuan yang memiliki pemahaman panca usaha tani yang cukup (lumayan). Sedangkan dalam tabulasi silang yang melihat jenis kelamin petani diperoleh bahwa dari 110 responden yang diteliti, mayoritas 55,5% (61 orang), baik petani pemilik maupun petani buruh, masih ragu-ragu untuk mengganti komoditas. Hal ini terlihat dari data 27,3% (30 orang) petani pemilik dan 28,2% (31 orang) masih ragu-ragu untuk mengganti komoditas.Dari hasil tabulasi silang diperoleh bahwa komoditas yang diunggulkan dalam pengembangan usahatani di tingkat petani untuk Kecamatan Wanayasa antara lain : manggis, durian dan buncis.} }