@thesis{thesis, author={ }, title ={PENENTUAN LUAS DAN LOKASI HUTAN KOTA BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (STUDI KASUS DI WILAYAH KOTA TASIKMALAYA)}, year={0000}, url={https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/11635}, abstract={Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang demikian pesat telah menyebabkan peta ekonomi dan politik dunia berubah secara mendasar, membawa tantangan-tantangan baru, masalah-masalah baru dan peluang-peluang baru, serta harapan-harapan baru. Dalam pada itu semakin banyak bermunculan fenomena masalah lingkungan di perkotaan seperti suhu udara yang semakin meningkat, tingkat polusi udara semakin tinggi, rusak atau hilangnya berbagai habitat yang diikuti menurunnya keanekaragaman flora dan fauna, hilangnya dan atau rusaknya pemandangan serta berbagai macam masalah sosial. Untuk memperbaiki mutu lingkungan hidup tersebut, salah satu alternatif pemecahan yang dapat dilakukan adalah melalui pengembangan hutan kota. Keberadaan hutan kota diketahui dapat memberikan kontribusi positif bagi perbaikan kualitas lingkungan melalui penyerapan karbondioksida dengan perantara klorofil pada vegetasi di hutan kota dan bantuan sinar matahari, pembentukan oksigen yang diperlukan dalam proses pernafasan semua makhluk hidup dapat terjadi. Selain itu pula dapat dilakukan dengan mempertahankan ruang terbuka hijau agar tidak dialihfungsikan. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk menentukan luas dan lokasi hutan kota berdasarkan kebutuhan oksigen di wilayah Kota Tasikmalaya.Penelitian ini bertujuan untuk :1. Mengetahui dan memprediksi kebutuhan luas hutan kota di wilayah Kota Tasikmalaya berdasarkan kebutuhan oksigen.2. Menerapkan sistem informasi geografis dalam menentukan dan membuat model untuk memprediksi luas hutan kota dan lokasi hutan kota tersebut di wilayah Kota Tasikmalaya.Manfaat yang dapat diperoleh dari analisis ini adalah dapat memberikan suatu landasan untuk pengembangan hutan kota bagi para perencana dan pengambil keputusan pembangunan kota dengan melihat kebutuhan oksigen.Dalam Penelitian ini, penentuan luas dan lokasi hutan berdasarkan kebutuhan oksigen ditentukan dengan mengunakan 2 (dua) cara yaitu menggunakan rumus Gerrarkis serta dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Lokasi hutan kota yang diharapkan adalah lokasi yang dapat mengakomodir kebutuhan oksigen seluruh unsur baik penduduk, kendaraan bermotor, hewan ternak maupun industri.Jika melihat dari hasil penentuan lokasi hutan kota, sebaiknya lokasi hutan kota berada di wilayah pusat kota, wilayah yang cukup padat penduduknya, banyak memiliki jalan raya, serta terdapat industri. Di kecamatan Cihideung, Cipedes dan Tawang sendiri, semak belukar yang dapat dialihfungsikan menjadi hutan kota sangatlah sedikit. Namun, berdasarkan hasil penentuan lokasi hutan kota justru berada di lokasi yang peruntukkannya sudah ada dan tidak memungkinkan untuk dialihfungsikan, maka bentuk hutan kota yang dapat dikembangkan tidak harus berbentuk hutan kota dalam satu hamparan atau berupa taman kota, namun alternatif bentuk hutan kota yang dapat dikembangkan adalah hutan kota tipe industri, tipe pemukiman ataupun bentuk jalur di sepanjang jalan raya yang berfungsi sebagai pengaman.Dengan demikian, Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam menentukan luas dan lokasi hutan kota di Kota Tasikmalaya ini menghasilkan lokasi yang kurang tepat untuk dibuat hutan kota dalam bentuk taman kota, namun masih memungkinkan untuk dibangun hutan kota dalam bentuk yang lainnya. Kekurangtepatan penentuan lokasi hutan kota ini disebabkan karena kekuranglengkapan data yang tersedia, adanya perbedaan antara data sekunder non spasial dan data spasial serta jarak yang digunakan untuk proses buffering terlalu pendek (dekat).} }