@thesis{thesis, author={ }, title ={INVESTIGASI EKSPERIMENTAL TERHADAP ABSORBER TIPIS BERBASIS SISTEM RESONANSI UNTUK PENYERAPAN SUARA FREKUENSI RENDAH}, year={0000}, url={https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/26919}, abstract={ Untuk penyerapan suara frekuensi rendah, Terdapat kendala pada absorber konvensional yang secara prinsip memerlukan ketebalan sistem setara �¼ panjang gelombang dari energi suara yang diserap. Sehingga memerlukan ruang yang besar untuk mengaplikasikan. Pada kasus absorber berbasis sistem resonansi, seperti resonator Helmholtz, absorber yang lebih tipis dapat diperoleh dengan cara menggulung rongga udara ke bidang planar yang dikenal juga dengan sistem coiling up space. Dalam penelitian ini, sistem coiling up space ditinjau lebih jauh terutama dari sisi bentuk dan properti geometrinya. Berdasarkan hasil studi literatur, terdapat beberapa bentuk geometri dari sistem coiling up space yang umumnya dipilih dan digunakan, yaitu bentuk spiral sirkular, spiral kotak, labirin, dan zigzag. Hal ini menjadi menarik untuk mengevaluasi kekurangan dan kelebihan dari masingmasing geometri untuk mendapatkan basis desain terhadap pengembangan sistem coiling up space yang lebih baik. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, beberapa parameter absorpsi ditinjau, yaitu lebar pita absorpsi, koefisien absorpsi, target frekuensi, perbandingan jarak antara panjang rongga udara efektif dan panjang garis lurus dua titik terdekat dalam rongga (tortuosity), dan parameter akustik yang melibatkan karakteristik impedansi dan bilangan gelombang kompleks. Semua parameter yang dimaksud diperoleh melalui pengukuran dengan menggunakan tabung impedansi dengan metode fungsi transfer mengacu kepada standar ISO 10534-2. Hasil yang diperoleh dari studi teoretik menunjukkan bahwa bentuk geometri spiral kotak memiliki nilai absorpsi yang paling baik. Hal ini disebabkan karena bentuk tersebut menghasilkan rasio tekanan suara yang paling besar mencapai 35,325. Dari hasil pengukuran menunjukkan bahwa bentuk spiral sirkular dan spiral kotak memiliki kinerja sama baik, akan tetapi spiral kotak lebih konsisten dibandingkan dengan bentuk geometri lainnya. Sejauh ini, lebar pita absorpsi dari seluruh bentuk geometri dapat dikatakan sama yaitu sekitar 44 Hz. Berdasarkan hasil eksperimental, pengaruh dari properti geometri adalah amplituda absorpsi yang hampir sama di setiap bentuknya. Coil yang panjang, bentuk bukaan kotak yang lebih lebar dan ketebalan panel yang melebihi ketebalan leher dapat menghasilkan frekuensi resonansi yang lebih rendah. Absorber yang sudah dikembangkan memiliki ketebalan sebesar 1,81 cm atau setara dengan rata-rata 1/45,595 panjang gelombang. Untuk absorber konvensional dengan frekuensi yang sama diperlukan ketebalan sebesar 20,632 cm yang setara dengan �¼ panjang gelombang dari suara yang diserap. Dengan kata lain, absorber yang dikembangkan pada penelitian ini mampu mereduksi ketebalan dari absorber konvensional sampai dengan 12,2 kali. Untuk meningkatkan kinerja absorpsi, absorber ditambahkan komponen resistif dan faktor perforasi. Lebar pita absorpsi meningkat sebanyak 4 kali lipat dibandingkan dengan absorber tanpa tambahan komponen resistif dan amplituda absorpsi meningkat sebanyak 2 kali lipat dari masing-masing bentuk geometri dibandingkan dengan kanal tunggal. } }