@thesis{thesis, author={ }, title ={INTEGRASI DATA GEOLOGI, ALTERASI, GEOKIMIA DENGAN ANALISIS STATISTIK UNTUK MENDELINEASI DAERAH PROSPEK MINERALISASI PENOTOK, KECAMATAN ROPANG, NUSA TENGGARA BARAT}, year={0000}, url={https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/26944}, abstract={Penelitian dilakukan pada Prospek Penotok, daerah green field, yang memiliki indikasi adanya endapan mineral hidrotermal berasosiasi dengan batuan intrusi dari anomali tinggi aeromagnetik dan hasil pemetaan regional. Penelitian dilakukan untuk menentukan daerah prospek dan pemeringkatannya berdasarkan analisis data geologi, geofisika, dan geokimia. Data yang digunakan berupa data geologi hasil pemetaan dan pengukuran di lapangan, data geokimia batuan, serta data sekunder berupa peta aeromagnetik. Analisis geomorfologi, stratigrafi, struktur, dan alterasi dari hasil pemetaan geologi, pengukuran struktur geologi, dan 20 sampel petrografi, dilakukan untuk menentukan indikasi geologi yang berasosiasi dengan mineralisasi. Exploratory data analysis (EDA) dan analisis kluster hierarki dilakukan pada 343 sampel geokimia batuan untuk menentukan harga ambang dengan metode analisis box and whisker plot dan pengelompokan unsur-unsur penunjuk yang berasosiasi dengan unsur ekonomis Cu, kemudian dilanjutkan dengan mendelineasi daerah anomali geokimia. Hasil penelitian menunjukkan terdapat indikasi adanya endapan porfiri di daerah penelitian dengan 3 daerah anomali: 2 daerah termasuk kategori prioritas tinggi (Sebekil Utara dan Sebekil Tengah) dan 1 daerah tergolong prioritas sedang (di timur laut daerah penelitian). Daerah Prospek Sebekil Utara diindikasikan dengan kehadiran anomali Cu-Mo, perpotongan struktur, Zona Alterasi BiotitÃ?Â?Magnetit (potasik) dan KuarsaÃ?Â?SerisitÃ?Â?Pirit, serta adanya nilai anomali tinggi aeromagnetik. Daerah Prospek Sebekil Tengah diindikasikan dengan adanya batuan intrusi berupa diorit, mikrodiorit, dan andesit. Selain itu ditemukan juga alterasi filik, nilai anomali tinggi aeromagnetik, breksi hidrotermal beranomali Au (mencapai 11,1 ppm), serta anomali geokimia Cu, Sn, dan W. Daerah prioritas sedang di timur laut diindikasikan dengan adanya anomali tinggi aeromagnetik, dan pengayaan unsur ekonomis Mo, Au, Ag, dan unsur penunjuk jauh lainnya. Induced Polarization (IP) dan soil sampling direkomendasikan untuk program eksplorasi selanjutnya. Metode IP dapat digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan intrusi ataupun tubuh bijih di bawah permukaan. Soil sampling dapat dilakukan untuk mendetailkan anomali geokimia pada daerah Ã?Â? daerah target prioritas tinggi karena keterbatasan singkapan di daerah ini.} }