@thesis{thesis, author={ }, title ={SINTESIS KLOPIDOGREL MELALUI ALFA AMINASI KARBONIL DENGAN KATALIS TEMBAGA(II) BROMIDA DAN STUDI KINETIKA REAKSI IMINASI MENGGUNAKAN SPEKTROMETER BENCHTOP NMR }, year={0000}, url={https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/27006}, abstract={Klopidogrel (Plavix) merupakan senyawa yang mengandung struktur tienopiridin dan dikenal memiliki aktivtias antiplatelet. Hal ini membuat klopidogrel banyak diaplikasikan untuk mencegah penyumbatan pembuluh darah (aterosklerosis) pada pasien penyakit stroke dan jantung. Signifikansinya tersebut membuat jalur sintesis senyawa ini banyak dikaji. Sintesis klopidogrel melalui reaksi alfa aminasi merupakan jalur sintesis satu tahap, sehingga jauh lebih efisien dibanding jalur sintesis klopidogrel lainnya. Reaksi alfa aminasi dengan katalis CuBr2 memerlukan gas oksigen sebagai oksidan untuk meregenerasi katalis. Penggunaan gas oksigen dalam reaksi ini membuka peluang untuk dikaji mengenai kemungkinan digunakannya alternatif oksidan dalam reaksi alfa aminasi. Dalam penelitian ini, berhasil disintesis klopidogrel dari senyawa ester klorofenil asetat dan tienopiridin dengan rendemen 34,7%, serta dikaji penggunaan gas oksigen (O2) dan hidrogen peroksida (H2O2) sebagai oksidan dalam sintesis klopidogrel. Penggunaan H2O2 berhasil memberikan produk klopidogrel dengan rendemen sebesar 2%. Studi kinetika reaksi iminasi dari benzaldehida dan anilina dengan variasi katalis asam asetat juga dilakukan dalam penelitian ini. Studi kinetika dilakukan dengan pengontrolan reaksi (reaction monitoring) menggunakan spektrometer benchtop NMR, baik secara statis maupun aliran (flow reaction monitoring). Pengontrolan reaksi memungkinkan dilakukannya analisis in situ terhadap reaksi iminasi sehingga sangat bermanfaat untuk mengetahui profil kinetika reaksi dan mendeteksi komponen reaksi tanpa perlu mengisolasi intermediat atau pun produk reaksi. Berdasarkan studi tersebut, konsentrasi benzaldehida mengalami penurunan mengikuti orde satu. Penggunaan katalis asam asetat mempengaruhi laju penurunan konsentrasi benzaldehida di mana konsentrasi asam asetat 5 M memberikan slope penurunan konsentrasi paling besar. Titik akhir reaksi berdasarkan studi secara aliran dicapai lebih cepat dibandingkan hasil yang diperoleh dari pengontrolan reaksi secara statis, sementara orde penurunan konsentrasi benzaldehida tetap sama baik yang diperoleh dari teknik aliran maupun statis. } }