@thesis{thesis, author={ }, title ={KONSTRUKSI RNAi GEN PIROFOSFAT–DEPENDEN FOSFOFRUKTOKINASE (PFP)- ? TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) PADA VEKTOR EKSPRESI pET- 17b}, year={0000}, url={https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/34902}, abstract={Peningkatan kadar gula (sukrosa) pada tanaman tebu dipengaruhi oleh alokasi senyawa karbon yang dihasilkan melalui proses fotosintesis pada metabolisme karbohidrat. Senyawa karbon tersebut dapat digunakan untuk respirasi (glikolisis) atau biosintesis sukrosa (glukoneogenesis). Salah satu enzim yang berperan penting pada proses metabolisme senyawa karbon adalah pirofosfat?dependen fosfofruktokinase (PFP). Enzim ini mengkatalis fosforilasi fruktosa-6-fosfat menjadi fruktosa-1,6-bifosfat pada jalur metabolisme sukrosa. Aktivitas enzim ini berkorelasi negatif dengan kandungan sukrosa pada internodus tebu. Semakin rendah aktivitas enzim ini maka kandungan sukrosa menjadi semakin tinggi. Enzim PFP tumbuhan terdiri atas dua pasang subunit yang berbeda, yaitu subunit ? (67 kDa) dan subunit ? (60 kDa). Masing-masing subunit dikode oleh dua gen yang berbeda, yaitu gen PFP ? dan PFP ?. Enzim PFP dapat berbentuk homodimer (?2), heterodimer (??) atau heterotetramer (?2?2). Bentuk heterodimer atau heterotetramer akan mengkatalis reaksi glikolitik dengan subunit ? yang berperan dalam regulasi enzim ini. Bentuk homodimer akan berperan pada proses glukoneogenesis yang dapat meningkatkan kadar sukrosa pada tanaman tebu. Pembungkaman ekspresi gen PFP ? diharapkan dapat meningkatkan kadar gula pada tebu karena ketiadaan subunit ? akan menyebabkan enzim memiliki struktur homodimer sehingga jalur metabolisme karbon cenderung ke arah glukoneogenesis. Pembungkaman ekspresi gen PFP ? bisa dilakukan dengan menggunakan double strand RNA hasil transkripsi konstruk RNAi gen PFP ? (RNA-interference). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan konstruksi sense-antisense gen PFP ? di dalam vektor ekspresi pET-17b. Konstruksi ini dilakukan dalam empat tahap, yaitu (1) perancangan RNAi menggunakan program BLOCK-iT? RNAi Designer Invitrogen dan Jura serta pemesanan gen PFP ? sintetik, (2) penyisipan fragmen gen PFP ? ke pGEM7Zf, (3) konstruksi RNAi senseantisense gen PFP ? pada pHannibal, (4) pemindahan konstruk RNAi sense-antisense dari pHannibal ke pET-17b. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah yang paling cocok untuk digunakan sebagai target pembungkaman adalah sekuen ke 1 sampai 300 bp dari gen PFP ?. Gen PFP ? sintetik berhasil diligasi ke pGEM7Zf melalui sisi pemotongan EcoRI. Hasil sekuensing menunjukkan kesamaan 100% dengan sekuen PFP ? yang telah dipublikasikan oleh Suhandono dan Alamsyah di GenBank (2007). Selanjutnya dari pGEM7Zf, gen PFP ? juga telah berhasil dikonstruksi pada pHannibal melalui sisi pemotongan KpnI-XhoI (sense) dan BamHI-XbaI (antisense) sehingga dihasilkan fragmen PFP ? sense-antisense yang berukuran 1452 bp. Keberhasilan konstruksi ini dikonfirmasi dengan melakukan crude PCR dan restriksi yang menunjukkan ukuran larik sekitar 1500 bp. Hasil sekuensing pHannibal + PFP ? sense menunjukkan homologi 99% dengan pHannibal (No. akses AJ311872.1) dan 100% dengan PFP ? tebu (No. akses. AB270695.1). Konstruk sense-antisense telah berhasil dipindahkan ke pET-17b melalui sisi restriksi XhoI yang dikonfirmasi dengan hasil crude PCR dan didapatkan larik yang berukuran sekitar 1500 bp} }