@thesis{thesis, author={DJARO Paskalis Gabriel}, title ={Relevansi Pendidikan Holistik Ki Hadjar Dewantara Bagi Pendidikan Di Indonesia}, year={2020}, url={http://103.56.207.239/26/}, abstract={Pendidikan adalah sarana yang paling ampuh untuk menciptakan kepribadian yang integral. Pendidikan mampu membentuk manusia menjadi pribadi yang utuh. Salah satu bentuk pendidikan yang mampu melahirkan pribadi yang integral itu adalah pendidikan holistik. Pendidikan holistik adalah proses pembentukan manusia muda menjadi insan yang berkembanga secara baik, meliputi olah rasio, olah rasa, olah jiwa dan olah raga melalui proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan dilaksanakan dalam suasana keterbukaan, kebebasan dan menyenangkan. Pendidikan pada era globalisasi dihadapkan pada sejumlah peristiwa kekinian dan kompleksitas perubahan dalam berbagai aspek kehidupan. Kompleksitas kepentingan yang tidak beraturan memunculkan gejala disorientasi nilai, disharmonisasi sosial, disorder sistem, dan disfungsi peran dan profesi. Ketika pendidikan direduksi maknanya menjadi sekedar aktivitas pengajaran yang memberikan aksentuasi pada optimalisasi pengembangan kemampuan intelektual pelajar, taruhannya adalah pengabaian pengembangan kemampuan emosionalitas, spiritualitas, sosialitas dan moralitas. Hal ini sangat kontradiktif dengan konsep pendidikan menurut Ki hadjar Dewantara, perintis Pendidikan Nasional Indonesia. Ki Hadjar Dewantara mengisyaratkan adanya metode pendidikan yang mengintegrasikan pengembangan potensi-potensi pelajar secara seimbang dalam aspek intelektualitas, emosional, spiritualitas, sosialitas dan moralitas. Pendidikan di Indonesia saat ini telah mengalami kemerosotan nilai moral. Hal ini terlihat jelas dari sistem pendidikan yang hanya menekan pada tingkat intelektualitas, pendidikan yang tanpa memberikan ruang kebebasan untuk berpikir kritis bagi peserta didik dan kemerosotan dalam pembentukan karakter peserta didik, pendidikan hampa kesadaran, dan pendidikan krisis identitas. Bertolak dari persoalan di atas, Ki Hadjar Dewantara meninggalkan prinsip-prinsip penting bagi pendidikan nasional Indonesia saat ini. Bagi beliau, pendidikan tidak hanya mementingkan aspek intelektual, melainkan perlunya keseimbangan bagi pendidikan dewasa ini. Titik nadi pendidikan ada pada keseimbangan mengajar dan harus adanya keteladanan dari para pendidik itu sendiri. Dampak penting yang dituju adalah menghasilkan manusia yang beradab dengan keseimbangan pada semua aspek, yaitu aspek intelektualitas, sosialitas, spritualitas dan moralitas. Pada titik ini, kehidupan pendidikan menjadi wadah dan fundamen bagi perilaku dan nalar berpikir siswa dan pendidik yang beradab sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Keseimbangan yang diejawantahkan oleh Ki Hadjar Dewantara dalam pendidikan membawa suatu citra rasa keadaban. Dengan ini, dasar pendidikan Indonesia dapat melebarkan sayapnya pada semua aspek kehidupan. Oleh sebab itu pemikiran pendidikan Ki Hadjar Dewantara perlu direkontruksi. Hal itu disebabkan pemikiran pendidikan Ki Hadjar Dewantara sangat relevan terhadap pendidikan karakter. Pemikiran pendidikan Ki Hadjar Dewantara harus direkonstruksi demi menjawab dan menyikapi problematika pendidikan dalam membentuk manusia Indonesia yang lebih baik.} }