@thesis{thesis, author={SILA Yohanes Krisostomus}, title ={Human Trafficking Di NTT Dan Peran Gereja Dalam Memperjuangkan HAM}, year={2020}, url={http://103.56.207.239/35/}, abstract={Praktek perdagangan orang (human trafficking) merupakan salah satu bentuk tindak pidana yang sangat kompleks sehingga sulit untuk diberantas. Perdagangan orang juga merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang mengglobal dengan efek yang serius. Kelompok rentan merupakan target perdagangan orang. Perempuan dan anak-anak, lebih sering menjadi korban perdagangan orang. Alur perdagangan orang diawali dari kondisi daerah korban yaitu daerah miskin dan minim pendidikan seperti di NTT. Kondisi perekonomian di NTT membuat masyarakat ingin memperbakai kehidupannya. Ada berbagai faktor yang melatarbelakangi terjadinya Praktek perdagangan orang. Faktor kemiskinan di NTT menjadi salah satu faktor yang kuat dan dilihat sebagai faktor utama terjadinya perdagangan orang. Disamping itu juga faktor ekologis, sosial budaya, ketidaksetaraan gender dan faktor penegakan hukum di Indonesia yang dilihat sangat lemah juga menunjang terjadinya perdagangan orang. Setelah berhasil mengksplotisi para korban mereka akan bekerja sabagai, buruh migran, pembantu rumah tangga, pengadopsian anak, pekerja seks dan pengantin pesanan. Para korban human trafficking sering mengalami dampak negatif fisik dan non fisik. Dampak fisik yang sering dialami ialah sang korban terjangkit penyakit HIV/AIDS atau penyakit menular lainnya dan kekerasan fisik berupa penganiayaan. Dampak non fisik yang sering dialami ialah kemungkinan psikis atau kejiwaan sang korban terganggu karena diperlakukan tidak manusiawi oleh majikan mereka dan berimplikasi pada gangguan jiwa. Secara tidak langsung praktek perdagangan manusia juga berdampak pada Martabat manusia dilecehkan dan diperjualbelikan. Hak-hak para korban direngut oleh para penguasa. Gereja Katolik sendiri mempunyai peranan penting dalam memperjuangkan hak asasi manusia dari zaman dahulu hingga dewasa ini. Peranan Gereja sangat terasa dalam peradaban manusia sekarang ini dalam hal memperjuangkan hak dari setiap orang untuk memperoleh keadilan dan kesetaraan dalam hidup bermasyarakat maupun bernegara. Peran Gereja juga diperlihatkan oleh pemimpin Gereja tertinggi dalam hal ini para Paus yang mengeluarkan ensiklik-ensiklik dan surat Apostolik dan dalam diri para agen pastoral. Di NTT Gereja terus berjuang untuk memberantas praktek perdagangan orang dengan usaha-usaha karitatifnya dengan mendirikan koperasi sekolah dan tempat bagi para korban untuk rehabilitasi.} }