@thesis{thesis, author={ARIFIN SAMSUL}, title ={DEKONSTRUKSI MASKULINITAS DALAM PROGRAM “MY DADDY MY HERO” ( Analisis John Fiske Program “My Daddy My Hero” Episode 23 Agustus 2016 )}, year={2017}, url={https://eprints.stikosa-aws.ac.id/120/}, abstract={Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dekonstruksi maskulinitas pada program “My Daddy My Hero” episode 23 Agustus 2016. Ketertarikan peneliti untuk meneliti dekonstruksi maskulinitas karena program acara ini menggunakan model laki-laki berada di kamar anak (rumah). Serta melakukan kegiatan mengasuh anak dan mengurus rumah yang umumnya dilakukan perempuan sebagai budaya yang dianut masyarakat Indonesia. Menurut peneliti belum ada program acara serupa yang ditemukan di Indonesia. Maskulinitas seringkali diletakkan dengan sikap dan sifat lakilaki. Penelitian ini melihat bagaimana dekonstruksi sosial dan budaya heteroseksual terhadap eksistensi laki-laki dengan maskulinitasnya. Juga berusaha untuk mengeksplor cara-cara media massa dan budaya mempromosikan konsep maskulinitas laki-laki atau cara-cara maskulinitas. Dominan direpresentasikan melalui berbagai ragam teks budaya popular seperti musik, film, program televisi, dan surat kabar. Program acara adalah teks yang berisikan tanda-tanda verbal ataupun nonverbal, yang merepresentasikan dunia nyata di luar program acara. Untuk mengetahui maskulinitas dalam program acara ini, peneliti melakukan penelitian kualitatif deskriptif dengan analisis semiotik John Fiske. Sehingga memungkinkan mencari pemaknaan secara mendalam yaitu level realitas, level representasi, hingga tahap ideologis. Setelah dilakukan analisa, peneliti menemukan maskulinitas yang diperlihatkan dalam beberapa hal yaitu secara ciri fisik, ditunjukkan dalam bentuk wajah (rambut cepak, berkumis dan berjenggot, dll). Serta bentuk postur tubuh (berpostur tegap, tinggi, berdada bidang, kekar dan kuat, dll). Maskulinitas dalam program ini juga ditunjukkan secara kepribadian atau sifat yang (pemberani, sportif, bebas, kreatif, simpel, kuat, dinamis, dll). Namun di sisi lain yang dimunculkan ada juga berifat penyayang kepada keluarga (family man). Tayangan reality show program “My Daddy My Hero” episode 23 Agustus 2016 ini juga ingin memperlihatkan bahwa kegiatan (mengasuh anak dan mengurus rumah) serta wilayah (kamar anak atau rumah) bukan lagi wilayah perempuan saja, tapi laki-laki juga dapat melakukan pekerjaan dalam wilayah domestik namun tetap terlihat maskulin.} }