@thesis{thesis, author={PUJIARTI BELA RIKSA}, title ={UJI TOKSISITAS SUBKRONIK REBUSAN DAUN BABADOTAN (Ageratum conyzoides L.) TERHADAP HEPAR DAN GINJAL PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR}, year={2019}, url={https://repository.universitas-bth.ac.id/155/}, abstract={Babadotan (Ageratum conyzoides L.) adalah salah satu tumbuhan yang memiliki aktivitas antineuropati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian rebusan daun babadotan selama 28 hari terhadap perubahan berat badan, fungsi organ hepar dan fungsi organ ginjal melalui pemeriksaan biokimia klinis SGPT, SGOT dan kreatinin pada tikus. Penelitian dilakukan sesuai ketentuan uji toksisitas yang ditetapkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia. Sebanyak 40 tikus putih galur wistar (20 jantan dan 20 betina), dibagi secara acak menjadi 4 kelompok yaitu kelompok plasebo, kelompok uji Dosis-1 (50mg/kgBB), kelompok uji Dosis-2 (100mg/kgBB) dan kelompok satelit (100mg/kgBB), seluruh kelompok tersebut (kecuali kelompok plasebo) diberikan rebusan daun babadotan secara oral sehari satu kali selama 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian rebusan daun babadotan tidak mempengaruhi berat badan serta parameter biokimia klinis SGPT dan kreatinin serum tikus secara signifikan dibandingkan kontrol (p>0,05), kecuali pada pemeriksaan SGOT menunjukan kadar yang lebih rendah dan berbeda signifikan dibanding kontrol (p<0,05). Oleh karena itu pemberian rebusan daun babadotan selama 28 hari menunjukan keamanan terhadap fungsi organ hati dan ginjal. Kata Kunci: Babadotan (Ageratum conyzoides L.), Kreatinin, SGOT, SGPT, Uji toksisitas subkronik.} }