@thesis{thesis, author={Pinanggeh Oggy}, title ={PENGARUH METODE STORYTELLING TERHADAP PERILAKU KONSUMSI SAYUR PADA ANAK PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) DI PANTI ASUHAN SUMBER KASIH KECAMATAN WIYUNG}, year={2019}, url={https://eprints.unmerbaya.ac.id/id/eprint/19/}, abstract={Usia prasekolah (3-6 tahun) disebut sebagai masa keemasan pada anak (the golden age). Sayuran merupakan salah satu kelompok makanan yang sangat baik bagi kesehatan anak usia prasekolah dan sebagai sumber zat gizi bagi kesehatan manusia, berperan sangat penting dalam rangka menciptakan SDM (Sumber Daya Manusia) yang sehat jasmani, rohani. Mengonsumsi sayur berwarna sebanyak lima porsi atau lebih adalah bagian penting pola hidup sehat. Di Panti Asuhan Sumber Kasih prosentasi jumlah anak usia 3-6 tahun yang mengkonsumsi sayuran masih sangat rendah yaitu sebanyak 28,6%.. Untuk mengatasi hal tersebut maka dipilih metode Storytelling. Pemberian pengetahuan tentang pentingnya konsumsi sayur kepada anak melalui bercerita, hal ini bertujuan untuk mengasah imajinasi dan memberi pemahaman kepada anak melalui belajar berdasarkan pengalaman-pengalaman sang tokoh dalam dongeng kepada anak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Pengaruh Metode Storytelling Terhadap Perilaku Konsumsi Sayur Pada Anak Prasekolah dalam meningkatkan kematangan dan pengalaman pada anak usia 3-6 tahun. Desain penelitian ini adalah Quasy-Experimental Research dengan menggunakan analitik dengan pendekatan Uji Wilcoxon Rank Test dengan populasi sebanyak 38 anak prasekolah dan sampel sebanyak 35 anak prasekolah diambil menggunakan purposive sampling. Pengambilan data menggunakan hasil Daftar hadir anak prasekolah dan selalu memberikan storytelling setiap pertemuan. Uji statistik yang digunakan adalah wilcoxon rank test. Hasil uji menggunakan wilcoxon rank test ditemukan hasil (p=0,001) dimana p<0,05. Sehingga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengaruh metode Storytelling terhadap perilaku konsumsi sayur Metode Storytelling dapat berpengaruh terhadap perubahan konsumsi makan sayur, semakin banyak diberikan Storytelling maka terjadi peningkatan konsumsi sayur untuk meningkatkan status gizi pada anak prasekolah.} }