@thesis{thesis, author={Diah Ayu Sagita Maya}, title ={PELANGGARAN KODE ETIK JURNALISTIK PADA RUBRIK ISOOOOO AE, KORAN RADAR SURABAYA (ANALISIS WACANA KRITIS ATAS EDISI NOVEMBER 2015)}, year={2016}, url={https://eprints.stikosa-aws.ac.id/251/}, abstract={Penelitian ini berfokus pada penerapan Kode Etik Jurnalistik atas berita softnews (featurs) rubrik Isooooo Ae edisi November 2015. Tujuan dilakukannya penelitian ini juga untuk mengetahui apakah penulis berita sudah menerapkan Kode Etik Jurnalistik? Serta untuk mengetahui tingkat pelanggaran yang dilakukan oleh penulis rubrik Isooooo Ae. Setiap produk berita yang dimuat dan disajikan untuk khalayak, harusnya mengandung unsur informasi yang mendidik, selain itu juga sebagi hiburan. Hiburan yang ada dalam produk media juga harus menaati rambu-rambu jurnalistik. Di antaranya sudah layak untuk disajikan kepada khalayak dan tidak melanggar Kode Etik Jurnalistik. Penelitan ini juga menggunakan metode Analisis Wacana Kritis yang digagas oleh Van Dijk. Metode Analisis Wacana Kritis Van Dijk, menganalisis dari 3 bagian yaitu konteks, kognisi sosial, dan teks. Metode ini lebih mengarah ke kognisi sosial penulis. Kognisi sosial dihubungkan dengan proses produksi berita. Wacana berita di sini tidak hanya dipahami dalam pengertian sejumlah struktur tetapi juga bagian dari proses komunikasi yang kompleks. Yang artinya kognisi sosial penulis sangat berpengaruh dengan wacana dan teks yang diproduksi. Selain dianalisis dari kognisi sosial, metode ini juga menganalisis setiap elemen teks yang diproduksi oleh penulis berita. Sedangkan konteks mengarah kepada analisis sosial. Sebelumnya peneliti melihat rubrik Isooooo Ae merupakan ikon koran Radar Surabaya, selalu memuat berita seputar rumahtangga yang berujung pada perceraian di Pengadilan Agama Ketintang, Surabaya. Berita perceraian ini ada sejak tahun 2013. Namun dalam teks yang diproduksi penulis berita rubrik tersebut, selalu dibumbui oleh opini penulis, gaya bahasa yang berlebihan (hiperbola), percampuran bahasa Jawa, dan ditambah dengan gambar ilustrasi yang melenceng dari berita. Sebagai ikon Radar Surabaya, berita ini terlihat tidak seperti berita yang nyata (karangan). Dari segi gambar lustrasi, konflik rumahtangga yang ditulis, opini yang ada pada judul dan isi berita, serta gaya bahasa bahasa penulis. Namun, disisi lain berita ini dikenal dimasyarakat dan berhasil menjadi ikon pada koran tersebut. Wacana yang ditulis penulis rubrik tersebut berkaitan dengan kognisi sosial penulis yang sebelumnya sebagai penulis cerpen. Selain itu rubrik tersebut tidak sesuai dengan ketentuan Kode Etik Jurnalistik. Rubrik Isooooo Ae banyak melakukan pelanggaran Kode Etik Jurnalistik, diantaranya pelanggaran pencampuran fakta dan opini, pelanggaran hak privasi, labbeling, berita yang tidak berimbang, mengandung unsur cabul dan lainnya.} }