@thesis{thesis, author={RIZKY ABDILLAH SUBHAN}, title ={REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM FILM HOROR RINTIHAN KUNTILANAK PERAWAN}, year={2016}, url={https://eprints.stikosa-aws.ac.id/258/}, abstract={Penelitian ini membahas tentang penggambaran perempuan pada film horor Indonesia ”Rintihan Kuntilanak Perawan”, khususnya pada pemeran hantu yang identik dengan perempuan. Film ini mendatangkan bintang film porno nomor wahid dari Amerika, Tera Patrick yang mendapatkan penghargaan di Adult Video Nudes Awards tepatnya pada kategori Best New Starlet pada tahun 2001, ajang yang setara dengan “Piala Oscar” namun untuk bintang film porno. Eksploitasi tubuh seorang perempuan mulai banyak ditonjolkan dan digunakan sebagai komoditas alias pelaris. Perempuan dalam film, ditempatkan sebagai salah satu alat untuk menarik perhatian laki-laki. Representasi perempuan dalam film horor, tidak lepas dari pemeran hantu yang identik dengan perempuan. Terjadi marjinalisasi yang menggambarkan bahwa perempuan adalah sosok yang lemah dan mulai berkuasa ketika meninggal dan menjadi hantu. penggambaran yang bermunculan pada film Rintihan Kuntilanak Perawan, kemudian menimbulkan pertanyaan bagaimana representasi perempuan dan relasi kuasa antara perempuan dan laki-laki dalam film horor. Berangkat dari fenomena tersebut, penelitian ini menggunakan metode analisis wacana kritis Sara Mills dengan dikaji melalui posisi subjek-objek dan posisi penonton menggunakan tabel koding yang berisi deskripsi pada tiap adegan film “Rintihan Kuntilanak Perawan”. Film Rintihan Kuntilanak Perawan adalah film horor yang menggambarkan perempuan sebagai sosok yang marjinal dihadapan publik, dengan ditampilkannya sebagai hantu. Menunjukkan bahwa eksploitasi perempuan direpresentasikan melalui penampilan tokoh perempuan yang digambarkan sebagai hantu. Kesimpulan yang didapat bahwa perempuan dalam film tersebut, hanya menjadi pelengkap atau pelaris, dan penghibur untuk mendapatkan keuntungan jumlah pendapatan.} }