@thesis{thesis, author={SARI DWI RETNO}, title ={OPTIMASI PEG 400 DAN GLISERIN TERHADAP DISOLUSI TABLET FUROSEMID METODE LIQUISOLID MENGGUNAKAN SIMPLEX LATTICE DESIGN}, year={2018}, url={https://repository.universitas-bth.ac.id/447/}, abstract={Obat yang memiliki kelarutan rendah dalam air perlu dilakukan modifikasi untuk meningkatkan kelarutannya dalam pembuatan sediaan farmasi berupa tablet, salah satu teknik yang dapat meningkatkan kelarutan pembuatan tablet obat yaitu dengan teknik liquisolid. Teknik liquisolid ini menggunakan pelarut non-volatile untuk meningkatkan pelepasan obat furosemid yaitu polietilen glikol 400 dan gliserin. Tablet liquisolid dievaluasi secara fisika maupun kimia seperti uji organoleptik, keseragaman bobot, ukuran, kerapuhan, kekerasan, waktu hancur, penetapan kadar, dan disolusi. Optimasi komposisi polietilen glikol 400 dan gliserin menggunakan metode simplex lattice design, pelarut non-volatile sebagai faktor sedangkan sebagai respon adalah dissolution efficiency (DE60). Komposisi optimum yang dihasilkan dari kedua pelarut adalah 82,961 diperoleh dari persamaan Y1 = 76,815 PEG 400 + 82,961 Gliserin + 4,834 PEG 400*Gliserin, dengan point prediction 83,490. Penggunaan kedua pelarut menunjukkan bahwa gliserin dapat meningkatkan kelarutan obat dan meningkatkan luas area permukaan obat sehingga pada dissolution efficiency (DE60) pelepasan obat dengan pelarut gliserin lebih tinggi. Sehingga komposisi optimum dari kedua pelarut sebesar polietilen glikol 400 1% = 2,6 mg dan gliserin 9% = 23,4 mg dalam 260 mg tablet. Kata Kunci : Furosemid, liquisolid, polietilen glikol 400, gliserin, dissolution efficiency (DE60), simplex lattice design.} }