@thesis{thesis, author={FIRDAUS ILHAM}, title ={PENGEMBANGAN SEDIAN GEL TRANSDERMAL SNE (SELF NANOEMULSI) ASTAXANTHIN SEBAGAI ANTIOKSIDAN DAN UJI DIFUSI FRANZ TERHADAP KULIT DENGAN SURFAKTAN TWEEN 80 DAN KO-SURFAKTAN PROPILENGLIKOL}, year={2018}, url={https://repository.universitas-bth.ac.id/453/}, abstract={Astaxathin adalah salah satu antioksidan yang merupakan salah satu kelompok pigmen natural dari karatenoid. Karotenoid dihasilkan sebagian besar dari tanaman dan golongan miksroskopik yaitu mikroalga (Hametocus pluvalis). Permasalahan yang terdapat di dalam penggunaanya sebagai bahan aktif sumber antioksidan adalah lipofilitas dan stabilitas astaxanthin yang rendah dalam saluran cerna sehingga membuat ketersediaan hayati yang rendah.Penelitian ini betujuan untuk mengetahui kemapuaan berpenetrasi gel transdermal dengan Sel Difusi Franz dan mengetahui aktivitas sedian gel tersebut dengan metode DPPH. Eksipien SNEDDS yang digunakan adalah sunflower oil, tween 80 dan propilenglikol.Hasil karakterisasi SNE menunjukan ukuran partikel yaitu 14,17 nm, nilai indeks polidispersitas 0,209, potensial zeta -16,90 mV dan efesiensi penjeraratan 87,81. Sedian gel transdermal SNE astaxanthin memenuhi persyaratan uji organoleptik, uji pH, uji daya sebar, uji viscositas dan uji stabilitas cycling test. Hasil laju difusi astaxanthin pada sediaan gel transdermal SNE astaxanthin meningkat (lebih baik) dari uji astaxanthin murni yaitu 0,823 %/cm2 untuk sediaan gel trnasdermal SNE dan 0,00043830 %/cm2 untuk astxanthin murni. Hasil uji aktifitas antioksidan sediaan gel SNE transdermal astaxanthin memiliki nilai IC50 sebesar 92,26 ppm dan dikategorikan memiliki aktifitas antioksidan yang kuat. Kata kunci : Astaxanthin, SNEDSS,Gel, DPPH, Antioksidan, Sel Difusi Franz} }