@thesis{thesis, author={DWIARTIANI TSANIA}, title ={PENGEMBANGAN GEL TRANSDERMAL SNEDDS ASTAXANTHIN MENGGUNAKAN SURFAKTAN KOLLIPHOR RH40 DAN KOSURFAKTAN PROPILENGLIKOL SERTA EVALUASI UJI DIFUSI DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN}, year={2018}, url={https://repository.universitas-bth.ac.id/476/}, abstract={Astaxanthin merupakan salah satu pigmen karotenoid yang berpotensi sebagai antioksidan. Astaxanthin dihasilkan oleh mikroalga Haematococcus pluvialis. Tetapi bioavailabilitas astaxanthin rendah, karena terjadinya degradasi eliminasi astaxanthin di saluran cerna, sehingga mengalami first pass metabolism. Formulasi sediaan gel transdermal dengan metode SNEDDS (SelfNanoemulsifying Drug Delivery System) dapat meningkatkan bioavailabilitas astaxanthin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpenetrasi gel transdermal dengan metode Sel Difusi Franz dan mengetahui aktivitas antioksidan gel tersebut dengan metode DPPH. SNEDDS dibuat dengan menggunakan surfaktan kolliphor RH40, dan kosurfaktan propilenglikol. Hasil karakterisasi SNE menunjukkan ukuran partikel nanoemulsi astaxanthin yaitu 19,00 nm, nilai indeks polidispersitas 0,084 dan nilai potensial zeta -6,57 mV. Gel transdermal SNE astaxanthin memiliki bentuk semipadat, warna orange. Dari hasil evaluasi gel meliputi organoleptik, pH, homogenitas, daya sebar, viskositas, dan cycling test semuanya memenuhi persyaratan. Dari hasil uji aktivitas antioksidan dihasilkan nilai IC50 astaxanthin sebesar 30,46 ppm dan nilai IC50 sediaan gel transdermal SNE astaxanthin sebesar 77,62 ppm. Dari hasil uji difusi diperoleh jumlah astaxanthin murni yang berpenetrasi sebesar 0,000439 %/cm2 dan jumlah astaxanthin yang berpenetrasi dari sediaan gel sebesar 1,565 %/cm2. Kata kunci : Astaxanthin, SNEDDS, Gel transdermal, Antioksidan, Laju difusi} }