@thesis{thesis, author={ }, title ={PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENSTIMULASI KETERAMPLAN BERBICARA PADA ANAK TUNARUNGU DI SDLB}, year={2019}, url={https://digilib.unesa.ac.id/detail/MjhhZDhkMDAtOTIyOC0xMWU5LTljYTYtZTM2ODQyYjQ2YTZl}, abstract={Penelitian ini mengembangkanmedia video pembelajaran untuk anak tunarungu kelas 1 SDLB Karya MuliaSurabaya. Media video ini bertujuan untuk memudahkananak tunarungu melafalkan secara oral dan SIBI nama panggilan masing-masing dannama teman-temannya dengan benar. Hal ini didasarkan pada latar belakangpenelitian yaitu anak tunarungu di SDLB Karya Mulia Surabaya memiliki kesulitanbelajar dalam berbicara, sehingga rendahnya hasil belajar anak. Untuk itudiperlukannya pemecahan masalah dengan menggunakan media video yang memadukangambar dan audio untuk menarik minat belajar siswa.Pengembangan ini menggunakanmetode ADDIE yaitu analyze, design, develop, implement, dan evaluationpada pelaksanaan pembuatan media tersebut. Jenis penelitian yang digunakanadalah penelitian non-parametrrik. Subjek uji coba dalam penelitian ini adalahsubjek ahli yaitu ahli materi, ahli rancangan pembelajaran, dan ahli media,serta subjek anak tunarungu kelas 1 SDLB Karya Mulia Surabaya yang berjumlah 10anak. Metode pengumpulan data dilakukan dengan angket terbuka, expertjudgement dan tes. Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan rumus Pyang digunakan untuk mengukur presentase angket kemudian untuk tes menggunakan expertjudgement dan rumus wilcoxon match pairs test. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa, validasi kelayakan media video memperolehperhitungan angket ahli materi sebesar 83,3% dengan kriteria baik sekali;perhitungan angket ahli desain pembelajaran sebesar 76,5% dengan kriteria baik;perhitungan angket ahli media untuk media adalah 94,2% dengan kriteria baiksekali. Data hasil uji coba media menggunakan metode expert judgement,ini karenakan peserta didik tidak memungkinkan untuk melakukan validasi maupunuji coba media karena adanya keterbatasan dalam kemampuan. Data perolehan WilcoxonMatch Pairs Test dari pre test dan post test diperolehsebesar Zh 2,84 > Zt 1,96, dengan taraf kesalahan 5%, sehingga ada perbedaanrata-rata hasil belajar. Kesimpulannya bahwa penggunaan media video dapatmeningkatkan keterampilan berbicara anak tunarungu dibandingkan denganmenggunakan pembelajaran konvensional untuk menstimulasi keterampilan berbicara.KataKunci: Pengembangan, Media Video Pembelajaran, Tunarungu} }