@thesis{thesis, author={ }, title ={ARTIKEL REVIEW: SINTESIS NANOPARTIKEL PERAK MENGGUNAKANPEREDUKSI ASAM AMINO SEBAGAI DETEKSI ION LOGAM BERAT}, year={2021}, url={https://digilib.unesa.ac.id/detail/NzQyMjA3ZDAtNTYyZC0xMWViLWI0MWUtYzU1MDM2ZWQ2YjQ1}, abstract={Telah dibuat artikelreview literatur tentang sintesis nanopartikel perak dan aplikasinya sebagaideteksi ion logam berat dalam medium air. Nanopartikel perak merupakan suatu partikel berukuran nano yaknikurang dari 100 nm. Sintesis nanopartikel perak dapat dilakukan melaluidua metode yaitu metode top-down dan bottom-up. Sintesisnanopartikel perak menggunakan metode bottom-up dapat dilakukan melalui reaksireduksi kimia. Zat pereduktor dapat diperoleh dari asam amino seperti tirosindan sistein karena memiliki gugus OH, -NH2 dan COOH, yang mampu berperansebagai pereduksi dan capping agent dalam proses pembentukan nanopartikel perak.Proses sintesis nanopartikel perak dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranyawaktu reaksi, pH dan konsentrasi. Hasil kajianpadasintesis nanopartikel perak terjadi perubahanwarna dari larutan tidak berwarna menjadi kuning hingga kuning kecoklatan saatnanopartikel perak telah terbentuk. Karakterisasi nanopartikel perak dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis untukmengetahui intensitas plasmon resonansi permukaan (SPR) pada panjang gelombang400-450 nm. Intensitas spektra plasmon resonansi permukaan (SPR) digunakansebagai indikator bahwa telah terbentuk nanopartikel perak. Karakterisasinanopartikel perak menggunakan transmission electron microscopy (TEM) untuk mengetahuiukuran partikel. Karakterisasi menggunakan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) untuk mengidentifikasigugus fungsional pada nanopartikel perak. Salah satu gugus fungsional OH berasaldari zat pereduksi dan muncul pada bilangan gelombang 3750-3000 cm-1,berperan sebagai pereduksi ion Ag+ menjadi Ag0. Salah satu pemanfaatan nanopartikel perak yaitu pendeteksi ion logam berat, yang sangatselektif terhadap ion logam Hg2+. Hal ini ditandaidengan perubahan warna dari larutan nanopartikel perak yang semula berwarna kuningberubah menjadi tidak berwarna setelah ditambahkan larutan ion Hg2+.Nanopartikel perak juga memiliki sensitivitas tinggi dalam mendeteksi ion logamHg2+. Hal ini ditunjukkan dengan konsentrasi terendah dari ion logamHg2+ yang dapat dideteksi oleh nanopartikel perak dengan pereduksisistein yaitu sebesar 0,002 mg/L.Kata kunci : nanopartikel perak, metode reduksi kimia, ion logamberat} }