@thesis{thesis, author={Lalong Yohanis}, title ={Badan Pekerja Majelis Menjadi Pimpinan Majelis Gereja: Studi tentang Dampak Perubahan Struktur Majelis Gereja terhadap Kinerja Majelis Gereja Toraja Jemaat Gerizim Ariang, Klasis Makale}, year={2020}, url={http://digilib-iakntoraja.ac.id/1062/}, abstract={Dalam gereja terbentuk suatu badan tetap yakni Majelis Gereja. Dengan hal itu Gereja Toraja mengubah struktur kemajelisan dalam jemaat, perubahan BPMJ menjadi PMG adalah hal yang berdampak baik bagi warga gereja oleh pelayanan Majelis Gereja, semau Majelis Gereja sebagai badan tetap adalah pekeija, namun hal yang terjadi dalam Jemaat Gerizim Ariang, masih dipengaruhi pola BPMJ, dengan menunggu komando dari pimpinan, pada hal sudah semau majelis sudah mempunyai tugas masing-masing dan pimpinan hanya sebagai koordinasi. Kerinduan untuk mengetahui dampak perubahan struktur kemajelisan yakni BPMJ menjadi PMG adalah alasan yang mendorong dilakukannya penelitian ini. Penataan struktur Majelis Gereja selalu diarahkan pada upaya memaksimalkan pelayanan dalam jemaat demi kemuliaan Tuhan. Alasan tersebut berdasar pada kedudukan Majelis Gereja sebagai satu-satunya badan tetap dalam jemaat, artinya dengan menggunakan PMG maka tidak ada lagi badan pelaksana keputusan yang di bentuk dalam badan tetap yang ada; sehingga Majelis Gereja sebagai badan tetap dalam jemaat itulah yang menjadi pelaksana keputusan sidang Majelis Gereja. Pendekatan kualitatif adalah metode yang dipilih untuk membedah persoalan ini dengan melakukan penelusuran kepustakaan serta dokumen, observasi dan wawancara. Dengan pendekatan ini maka dapat diketahui dampak perubahan struktur terhadap kinerja Majelis Gereja di Jemaat Gerizim Ariang. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa struktur PMG lebih efektif jika dibandingkan dengan BPMJ sebab PMG memberi ruang kepada semua Majelis Gereja untuk bekeija sesuai dengan komisi-komisi yang ada berdasarkan potensi masing-masing Majelis Gereja. Selain itu ditemukan bahwa yang menjadi pelaksana keputusan dalam jemaat adalah badan tetap yaitu Majelis Gereja sekaligus pelaksana, jadi bukan badan yang dibentuk oleh badan tetap seperti dalam struktur BPMJ. Bahwa perubahan struktur BPMJ menjadi PMG belum berdampak signifikan untuk peningkatan kinerja Majelis Gereja Jemaat Gerizim Ariang yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman Majelis Gereja dengan Struktur PMG, masih terbawa dengan pemahaman dan pola keija atau pelayanan BPMJ.} }