@thesis{thesis, author={Salewa Wandrio}, title ={Kajian Teologis Antropologi Metafisik tentang Kematian Seutuhnya dalam Pengakuan Gereja Toraja}, year={2020}, url={http://digilib-iakntoraja.ac.id/1181/}, abstract={Kematian merupakan suatu realitas yang harus dialami setiap manusia. Dalam kematian semua daya dan upaya manusia selama hidupnya menjadi berakhir, tak bermakna lagi dan kematian menghentikan segalanya. Walaupun begitu, manusia meyakini dalam dirinya ada sesuatu yang tidak terpengaruh kepada kematian yaitu jiwa, sehingga hanya tubuh yang mengalami kematian. Entah terpengaruh oleh pemikiran filsafat atau pandangan tradisional. Tubuh mati dan jiwa baka berisi gagasan tentang jiwa yang mengandung unsur ilahi. Uraian dalam skripsi ini berfokus pada memahami kematian seutuhnya menggunakan pendekatan antropologi metafisik. Melalui pendekatan antropologi metafisik yang menjelaskan manusia dan segala sudutnya dari pandangan filsafat dan menghasilkan refleksi metafisis. Sehingga kajian ini akan membawa pada pemahaman bahwa kematian seutuhnya dalam pandangan antropologi metafisik adalah sama dengan kematian seutuhnya dalam Pengakuan Gereja Toraja yaitu seluruh manusia yang mati, baik tubuh-jiwanya dan seluruh manusia yang memperoleh keabadian. Tak ada yang luput dari kematian, sehingga keutuhan dan kesatuan tubuh-jiwa menjadi nyata. Namun, dalam relasi ?aku-engkau? menekankan kekekalan manusia yang tak bisa dikalahkan oleh maut dan ditemukan melalui cinta. Dalam cinta dihayati sesuatu yang abadi, sekalipun orang yang dicintai telah meninggal, akan tetap ada dalam pikiran dan jiwa secara utuh. Hanya cara kehadirannya yang kini berbeda. Kata Kunci: Kematian, Tubuh, Jiwa, Antropologi Metafisik, Keutuhan dan Kesatuan.} }