@thesis{thesis, author={Turu’padang Wandri Pabeta}, title ={Suatu Studi tentang Penyebab Beberapa Warga Jemaat Ragu-ragu dan Menegahkan Diri dari Perjamuan Kudus di Gereja Toraja Jemaat Malenong Klasis Mengkendek Utara Barat}, year={2017}, url={http://digilib-iakntoraja.ac.id/1314/}, abstract={Wandri Pabeta Turu?padang, Tahun 2017 menyusun skripsi dengan judul: Suatu Studi Tentang Penyebab Sebagian Warga Jemaat Ragu- ragu dan Menegahkan Diri Dari Perjamuan Kudus di Gereja Toraja Jemaat Malenong Klasis Mengkendek Utara Barat. Dibawah bimbingan Rannu Sanderan. M. Th dan Yan Malino. S. Th.. M. Pd. K. Penulis membahas topik ini karena masih ada beberapa anggota jemaat yang sudah anggota dewasa yang masih ragu-ragu dan menegahkan diri dari Perjamuan Kudus. Hal ini banyak terjadi di berbagai tempat, seperti halnya terjadi di Jemaat Malenong. Hal ini sudah dianggap biasa dan tidak diperhatikan dengan baik oleh anggota jemaat dan pelayan dijemaat Malenong untuk memberikan perhatian sesuai harapan. Peran majelis dan perhatian kepada anggota jemaat mengenai masalah ketidakikutsertaan pada saat Perjamuan Kudus dan mampu memberikan solusi yang baik dan benar mengenai Perjamuan Kudus. Penulis merasa resah dengan situasi dimana setiap pelasanaan Perjamuan Kudus diadakan masih ada beberapa anggota jemaat yang ragu- ragu dan tidak ikut dalam Perjamuan Kudus, dan hal ini sudah terjadi selama beberapa tahun-tahun ini. Oleh karena itu, penulis melihat hal ini sebagai suatu masalah yang penting untuk dikaji dalam tulisan ini. Adapun metode yang penulis pakai untuk merampulkan data dilapangan. adalah metode penelitian kualitatif yakni observasi, wawancar a, dan studi pustaka. Setelah penulis melalui penelitian dilapangan penulis menemukan bahwa ternyata paham mereka tentang perjamuan Kudus ialah memperingati dan ikut merasakan penderitaan dan pengorbanan Yesus dikayu salib sebagai korban yang sempurna sekali untuk selama-lamanya dan untuk memperoleh pengampunan dosa, dan yang menjadi alasan warga jemaat ragu-ragu dan menegahkan diri dari Perjamuan Kudus ialah masih banyak dosa, hati tidak terpanggil, tidak percaya diri,dan anti anggur. Penulis berharap melalui karya tulis ini para pembaca boleh mendapatkan gambaran mengenai apa penyebab warga jemaat ragu-ragu dan menegahkan diri dari Perjamuan Kudus dan menjadi ilmu (bekal) dalam pelayanan dimana Tuhan tempatkan setiap hamba-Nya dan juga memberi pemahaman kepada majelis untuk menyadari pentingnya peran pelayan (majelis) dalam memberi pemahaman arti dan makna benar tentang Perjamuan Kudus. iv} }