@thesis{thesis, author={Yumar Elsia}, title ={Studi Kasus Penyebab Kurangnya Penggunaan Bahasa Toraja dalam Liturgi Gereja Toraja di jemaat Efrat Ratteayun}, year={2022}, url={http://digilib-iakntoraja.ac.id/587/}, abstract={Elsia Yumar: 2020185656, tahun 2022. Menyusun skripsi dengan judul ?Studi Kasus Penyebab Kurangnya Penggunaan Bahasa Toraja dalam Liturgi Gereja Toraja di Jemaat Efrat Ratteayun?. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang menyebabkan kurangnya penggunaan Bahasa Toraja dalam liturgi di Geraja Toraja Jemaat Efrat Ratteayun. Di dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus untuk mengkaji secara mendalam persoalan tersebut. Liturgi sebagai wadah perjumpaan antara umat dengan Allah terikat pada sebuah sifat komunal. Liturgi menjadi tempat bagi umat secara bersama-sama untuk menyatakan responnya terhadap kasih dan karya Tuhan yang terjadi dalam kehidupan ini. Sebagai sebuah perayaan bersama aspek bahasa merupakan salah satu media yang sangat penting untuk diperhatikan dalam liturgi. Gereja Toraja sebagai gereja yang lahir dan berkembang di Toraja, menggunakan Bahasa Toraja sebagai salah satu media dalam liturgi dalam hal ini Bahasa Toraja yang digunakan dalam Liturgi adalah Bahasa Toraja tingkatan tinggi yang berbeda dengan bahasa sehari-hari. Hal tersebut bermaksud agar jemaat dapat lebih memahami apa yang sedang disampaikan dalam liturgi bahkan dapat berpengaruh pada tindakan umat karena Bahasa Toraja merupakan bahasa ibu dari jemaat. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa di Jemaat Efrat Ratteayun telah diputuskan untuk menggunakan Bahasa Toraja paling kurang sekali dalam setiap bulan, namun seiring berjalannya waktu hal tersebut tidak terlaksana dengan baik sehingga di Jemaat Efrat Ratteayun Bahasa Toraja sangat kurang digunakan. Faktor yang menyebabkan hal tersebut diantaranya kurangnya ketegasan terhadap pelaksanaan keputusan, Bahasa Toraja baku yang hampir tidak lagi dikuasai, serta nyanyian-nyanyian dalam Bahasa Toraja yang sangat kurang diketahui oleh Komisi Liturgi dan Musik. Kata Kunci: Liturgi, Bahasa Toraja, Gereja Toraja.} }