@thesis{thesis, author={Lampi Yayu Astuti}, title ={Kajian Koinonia Kontekstual Berbasis Falsafah Bungkuowi Hidup Masyarakat Adat Rampi di Jemaat Moria Singkalong, Klasis Seko Padang, Gereja Toraja}, year={2023}, url={http://digilib-iakntoraja.ac.id/668/}, abstract={Bungkuowi merupakan falsafah bersekutu orang Rampi yang menetap di daerah Seko. Bungkuowi berasal dari nenek moyang mereka dan dihidupi masyarakat adat Rampi di Seko. Setelah kekristenan masuk, bungkuowi mengalami pergeseran karena dianggap sudah tidak relevan lagi untuk dimaknai oleh To Rampi. Oleh karena itu dalam tulisan ini, penulis hendak mengkaji lebih mendalam makna dan nilai-nilai bungkuowi sebagai pedoman hidup To Rampi dengan menyandingkan melalui pendekatan koinonia kontekstual. Model antropologis dari Bevans digunakan penulis untuk menemukan makna dan nilai bungkuowi, model ini menghargai suatu kebudayaan, bahwa jangan-jangan dalam kebudayaan setempat sebenarnya ajaran kekristenan sudah ada, hanya masih terbungkus dalam bingkai budaya lokal. Metode yang digunakan penulis, ialah pendekatan kualitatif etnografi yang berfokus menggali kebudayaan dalam suatu wilayah. Hasil penulisan memperlihatkan bahwa bungkuowi merupakan pedoman bersekutu yang mengikat masyarakat Rampi melalui pohala?lia (kekeluargaan) yang dinyatakan melalui poha?anua (persekutuan) dan sikarima-rima (tolong menolong). Dengan demikian, falsafah bungkuowi merupakan koinonia lokal yang mestinya disambut oleh gereja dalam pelayanannya. Kata Kunci : koinonia kontekstual, falsafah, bungkuowi, Rampi. ABSTRACT Bungkuowi is a philosophy allied to the Rampi people who live in the Seko area. Bungkuowi comes from their ancestors and is lived by the Rampi indigenous community in Seko. After Christianity entered, bungkuowi experienced a shift because it was no longer considered relevant for To Rampi to interpret. Therefore, in this article, the author wants to examine in more depth the meaning and values of bungkuowi as a guide to To Rampi's life by juxtaposing them using a contextual Coinonia approach. The anthropological model from Bevans is used by the author to find the meaning and value of bungkuowi, this model respects a culture, that perhaps in local culture Christian teachings actually already exist, only they are still wrapped in the framework of local culture. The method used by the author is a qualitative ethnographic approach which focuses on exploring culture in an area. The results of the writing show that bungkuowi is an alliance guideline that binds the Rampi community through pohala'lia (kinship) which is expressed through poha'anua (alliance) and sikarima-rima (mutual help). Thus, the bungkuowi philosophy is a local koinonia that should be welcomed by the church in its services. Keywords: bungkuowi, contextual coinonia, philosophy, Rampi.} }