@thesis{thesis, author={Marce Septian}, title ={Kajian Hermeneutik Poskolonial Yohanes 7:53-8:11 terhadap Kesetaraan Gender dan Implikasinya bagi GEPSULTRA Jemaat Zoar Pelambua}, year={2023}, url={http://digilib-iakntoraja.ac.id/865/}, abstract={Masalah kesetaraan gender masih menjadi fenomena dalam jemaat maupun masyarakat, dan kurangnya pemahaman mengenai kesetaraan dalam hal gender serta masih terpeliharanya ideologi kolonial menjadi pemicu terjadinya masalah dalam kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengkaji mengenai hermeneutik postkolonial Yohanes 7:53-8:11 terhadap kesetaraan gender dan implikasinya bagi Gepsultra jemaat Zoar Pelambua. Dalam skripsi ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik penafsiran hermeneutik postkolonial dan penelitian di lapangan. Melalui penelitian ini diperoleh hasil bahwa sikap Yesus dalam kisah perempuan berzinah secara tidak langsung hendak memberikan pemahaman bahwa pada dasarnya Yesus sendiri yang menentang adanya praktik ketidaksetaraan gender, sehingga ketika terjadi hal serupa yakni kasus perzinahan hendaknya gereja secara khusus Gepsultra jemaat Zoar Pelambua mampu meneladani sikap Yesus yang menegakkan kesetaraan gender dan menolak berbagai praktik kekerasan baik secara fisik mapun psikis (kolonialisasi kesadaran).} }