@thesis{thesis, author={Landi Wirahadikusumah}, title ={PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA GOLONGAN I DALAM BENTUK TANAMAN (GANJA) BAGI DIRI SENDIRI (STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI JAKARTA TIMUR NOMOR: 1349/Pid.Sus/2015/PN.Jkt.Tim.)}, year={2019}, url={http://digilib.iblam.ac.id/id/eprint/299/}, abstract={Penyalahgunaan narkotika memberikan dampak yang tidak baik yaitu dapat mengakibatkan adiksi (ketagihan) yang berakibat pada ketergantungan. Di Indonesia penyalahgunaan narkotika semakin banyak terjadi pada beberapa kalangan mulai dari masyarakat yang berekonomi rendah maupun tinggi. Zat-zat narkotika yang semula ditunjukkan untuk kepentingan pengobatan, namun dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, jenis-jenis narkotika dapat diolah sedemikian banyak serta dapat pula disalahgunakan fungsinya. Pada awalnya berbagai pandangan dari masyarakat yang muncul ke permukaan, seperti organisasi legalisasi narkotika khususnya ganja, menilai bahwa ganja bukan jenis narkotika, karena ganja tidak menyebabkan kecanduan bagi para penggunanya dan banyak pemanfaatan ganja pada bidang industri dan medis. Jelas pendapat ini bertentangan dengan lembaga atau badan yang ada di pemerintahan, yang menyebutkan ganja bisa merusak mental bangsa melalui generasi-generasi muda yang menggunakan ganja, dan mereka berpendapat bahwa ganja memiliki banyak nilai negatif daripadanilai positif. Dalam penulisan skripsi ini penulis memberikan contoh kasus pengalahgunaan narkotika jenis ganja yang telah diputus oleh Pengadilan Negeri Jakarta Timur yaitu Putusan Nomor: 1349/Pid.Sus/2015/PN.Jkt.Tim. yang berkaitan dengan topik yang penulis bahas. Adapun rumusan masalah yang penulis bahas adalah: (1) Bagaimana pertanggungjawaban hukum penyalahgunaan narkotika golongan I dalam bentuk tanaman (ganja)? dan (2) Bagaimana penegakan hukum terhadap pelaku penyalahgunaan narkotika golongan I dalam bentuk tanaman (ganja) seperti dalam Putusan pengadilan Negeri Jakarta Timur Nomor: 1349/Pid.Sus/2015/PN.Jkt.Tim.)?. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode yuridis normatif, artinya penulis menggunakan penelitian hukum doktriner yang juga disebut sebagai penelitian perpustakaan atau studi dokumen. Penelitian ini dilakukan atau ditujukan hanya pada peraturan-peraturan yang tertulis atau bahan-bahan hukum yang lain, sebagai penelitian perpustakaan atau studi dokumen karena penelitian ini banyak dilakukan terhadap data yang bersifat sekunder yang ada di perpustakaan. Akhirnya penulis menyimpulkan bahwa Penegakan hukum terhadap pelakupenyalahgunaan narkotika golongan I dalam bentuk tanaman (ganja), pada dasarnya Indonesia mengatur peredaran illegal narkotika secara ketat dengan ancaman pemidanaan, namun memberi juga kesempatan dilakukannya rehabilitasi. Namun dalam proses persidangan, hakim menjadi penentu apakah seorang terdakwa yang menyalahgunakan narkotika harus dipidana atau direhabilitasi. Seperti dalam Putusan pengadilan Negeri Jakarta Timur Nomor : 1349/Pid.Sus/2015/PN.Jkt.Tim, ternyata majelis hakim menjatuhkan sanksi pidana berupa pidana penjara selama 11 (sebelas) bulan, dan sisa pidana dari pidana yang dijatuhkan setelah dikurangi Masa Penahanan, Terdakwa Wajib menjalani Program Rehabilitasi Medis karena terdakwa terbukti melakukan tindak pidana tanpa hak dan melawan hukum menggunakan bagi diri sendiri Narkotika Golongan I, dalam bentuk tanaman (Ganja).} }