@thesis{thesis, author={A Dewanto Anugroho a d}, title ={Gong Gede Dalam Upacara Piodalan Merajan Puri Pamecutan Denpasar Sebuah Tinjauan Etnomusikologi}, year={1993}, url={http://digilib.isi.ac.id/1001/}, abstract={Puri Penecutan Denpasar adalah bekas sebuah istana raja dalan penerintahan kerajaan Badung. Seperti bekas istana?istana raja lainnya, Puri Penecutan juga nenpunyai berbagai pusaka peninggalan kerajaan. Salah satu pusaka tersebut adalah seperangkat gamelan Gong Gede. Gamelan ini hanya dipentaskan pada upacara keagamaan dewa yadnya yaitu pada upacara piodalan pura Tanbangan Badung dan upacara piodalan merajan Puri Penecutan. Dalan tulisan ini akan dibahas tentang sejauh nanakah kedudukan Gong Gede dalam upacara dewa yadnya khususnya upacara piodalan merajan Puri Penecutan ? Fungsi utama Gong Gede dalan upacara piodalan merajan Puri Penecutan adalah sebagai penunjang suasana agung dengan menanpilkan gending?gending yang berkarakter megah atau agung, fungsi lainnya adalah mengiringi pertunjukan wayang tanpa klir yang dipentaskan di dalam pura; sebagai pelengkap upacara. Gong Gede dapat dipentaskan dengan berbagai persyaratan yang banyak dan rumit. Jika persyaratan?persyaratan tersebut belum dapat dipenuhi, naka kedudukan Gong Gede digantikan oleh Gong Kebyar. Hal ini dapat terjadi karena pada dasarnya Gong Kebyar adalah perkembangan dari Gong Gede, maka semua gending Gong Gede dapat dimainkan oleh Gong Kebyar, tetapi tidak untuk sebaliknya. Kedudukan musik dalan hal ini bunyi gamelan sangat nengikat terhadap pelaksanaan upacara, karena diyakini bahwa musik adalah sarana untuk dapat berhubungan dengan para dewa dan arwah para leluhur.} }