@thesis{thesis, author={Soenarno Tri Binarto SRB}, title ={Keseniaan Kentrung Sedyo Rukun di Kabupaten Tulungagung: Suatu Kajian Etnomusikologi}, year={1993}, url={http://digilib.isi.ac.id/1005/}, abstract={Di Kabupaten.Tulungagung terdapat suatu bentuk kesenian tradisional rakyat, yakni kesenian Kentrung Sedyo Rukun di desa Batangsaren, kecamatan Kauman, kahupaten Tulungagung, Jawa Timur. Kesenian Kentrung ini telah memiliki nomor induk, no: 063/D-T.Agung yang berdiri pada tanggal 1 Februari 1978, dengan dua orang pemain yang merupakan pasangan suami-istri. Bentuk penyajian kesenian Kentrung Sedyo Rukun memiliki dua unsur seni, yakni seni musik dan seni sastra. Untuk seni musik terwujud dalam penyajian musik instruman dan musik vokal yang disajikan. Unsur seni sastra terwujud dalam penyajian ceriteranya. Instrumen yang digunakan adalah : kendang, ketipung, templing dan terbang. Tabuhan instrumen yang dogunakan: tabuhan merak tarung, guntur, ganongan dan tabuhan kembang jeruk. Adapun nusik vokalnya adalah bentuk guritan dan parikan. Ceritera yang disajikan antara lain: wali Sanga, Prawan Sunthi, Kyai Dullah Juwair, Babad tanah Jawa dan babad Tulungagung.'Ceritera yang disajikan merupa cerita yang telah dikenal masyarakat. Dalam penyajian ceritera juga terdapat jenturan, carita, pocapan dan keprakan, seperti dalam penyajian wayang kulit. Fungsi kesenian Kentrung Sedyo Rukun dapat ditinjau dari segi sasaran dan penyajiannya. Jika ditinjau dari segi sasarannya, mamiliki fungsi sehagai sarana upacara keagamaan, upacara adat keluarga, hiburan, komunikasi din sebagai sarana pendidikan. Jika diitinjau dari sifatnya, memiliki fungsi penyajian yang bersifat khusus, yakni dalam upacara keagamaan hanya khusus untuk agama islam, sedangkan fungsi penyajian yang bersifat umu yakni ditujukan bagi masyarakat umum} }