@thesis{thesis, author={Widji wj}, title ={Gending Karawitan Dalam Pakeliran Wayang Kulit Purwo Yogyakarta Satu Tinjauan Garap Instrument Gender oleh Bekel Tjondromeduro}, year={1988}, url={http://digilib.isi.ac.id/1008/}, abstract={Tugas akhir berjudul " Gending Karawitan Dalam Pakeliran Wayang Kulit Purwa Yogyakarta Satu Tinjauan Garap Instrumen Gender : Oleh Bekel Tjondromeduro " ini mengulas secara singkat tentang genderan gending Kara- witan dalam pakeliran wayang kulit Purwa yang disajikan oleh Bekel Tjondromeduro seorang abdidalem yang bertugas sebagai penabuh gamelan (wilaga/pengrawit) di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Gending Karawitan khususnya di Yogyakarta hiasa disajikan dalam garapan uyon-uyon maupun dalam garapan pakeliran. Di dalam garapan uyon-uyon merupakan kara- witan mandiri, yaitu tidak terikat dengan bentuk-bentuk garapan yang lain. Namun di dalam pakeliran gending Ka- rawitan telah disusun dalam garapan gending-gending jejer yaitu pada garapan jejer kapisan. oleh sebab itu garapan gending Karawitan dalam pakeliran ini selalu terikat pada bentuk garapan yang lain (tidak mandiri), sehingga merupakan bentuk kesatuan secara utuh dalam ga- rapan pakeliran. Sebagai salah satu garapan pakeliran maka gending kararawitan mempunyai pengkhususan garap yang tidak terdapat pada garapan uyon-uyon. Pengkhususan ini antara lain garapan gending tidak menggunakan buka; maupun lamba; garapan gending diawali dengan gending Ayak-ayak lamba dan 5:-epegan; garapan gending pada bagian i nengguna- kan irama ini samping adanya pengkhususan-pengkhususan ini gending Karawitan mempunyai kekuatan garap dalal mendu- kung garapan pakeliran, yaitu garapan-garapan yang digun- nakan dalam keperluan janturan. Dengan adanya pola garap gending Karavitan dalam ggeliran, maka untuk garapan instrumnen gender knususnya pada bagian tidak menggunakan pola garapan laku 4 dados melainkan dengan pola garapan 8, sehingga genderan gending Karawitan dari garapan Bekel Tjondroneduro ini terdapat pola tahuhan. gender (cengkok genderan) yang men- jadi ciri/pola khusus di dalam garapan pakeliran. Tugas akhir ini dilengkapi pula dengan beberapa macam istilah cengkok maupun jenis gender secara tabuhan tradisi Surakarta sebagai penganalisaan, dengan ha:-span agar dapat nenbsrikan gambaran yang Jelas kepada sidang pembaca tentang jenis-jenis tabuhan gender yang terdapat pada pole garap gending Karawitan pakeliran ini.} }