@thesis{thesis, author={Ela Yulaeliah NIM 851 0037 012}, title ={Kehidupan dan Perkembangan Pantung Sunda di Ujung Berung Jawa Barat: Suatu Tinjauan Etnomusikologi}, year={1990}, url={http://digilib.isi.ac.id/1022/}, abstract={Tugas akhir berjudui KEHIDUPAN DAN PERKEMBANGAN PANTUN SUNDA DI UJUNG BERUNG JAWA BARAT : SUATU TINJAUAN ETNOMUSIKOLOGI, merupakan suatu upaya untuk mengetahui kehidupan, keberadaan dan perkembangan kesenian tradisional pantun Snnda, khususnya keberadaan dan perkembangannya di daerah Ujung Berung dan diwilayah Jawa Barat pada umumnya. Pantun Sunda merupakan salah satu karya sastra Sunda lama yang membentuk suatu cerita pantun. Sedangkan pantun dalam bentuk pertunjukan adalah : suatu pertunjukan yang berbentuk teater kecil yang dibawakan oleh seorang juru pantun dengan diiringi waditra kacappi, untuk mengungkapkan cerita (sebuah lakon) melalui antawacana dan lagu-lagu secara sekar gending. Dalam perkembangan pantun dewasa ini mengalami perluasan fungsi, dari mulai pantun sebagai sarana upacara adat dan ritual (jenis pantun Buhun) dan pantun sebagai sarana hiburan yang lebih bersifat tontonan (jenis pantun kreasi). Kesenian pantuh sabelumnya sangat erat huhungannya dengan upacara ritual dan mempunyai nilai sakral. Dalam perkembangannya nilai sakral mulai berkurang menjadi jenis pertunjukan sebagai saran hiburan, meskipun masih ada beberapa daerah yang masih mempertahankan kesenian pantun dalam bentuk aslinya (pantun Buhun). Daerah tersebut antara lain Daerah Banten selatan, Daerah sukabumi selatan dan Ujung Berung. Di dalam kumposisi pantun khususnya karya Ki Enjum, yang merupakan bentuk pantun Buhun déhgan memakai instrumen kecapi sebagai pengiringnya, dengan motif petikan yang sederhana yaitu dengan pola iringan yang diulang-ulang, walaupun demikian, di dalam lagu-lagunya terdapat permainan nada dengan modifikasinya walaupun nada terakhir (seleh) sama dengan nada dalam iringan kecapi.} }