@thesis{thesis, author={Dwi Wicaksana Septiawan}, title ={Analisis Teknik Permainan Cak Langgam Jawa Pelog dan Slendro}, year={2013}, url={http://digilib.isi.ac.id/9718/}, abstract={Langgam Jawa adalah salah satu jenis musik yang ada di Indonesia dan merupakan aset kebudayaan nasional. Langgam Jawa mempunyai ciri bentuk yang hampir sama dengan langgam keroncong, antara lain : memiliki 32 birama, bersukat 4/4, dan mempunyai kalimat lagu A-A'B-A'. Perbedaan yang menonjolkan antara langgam Jawa dengan langgam keroncong adalah yang pertama tangga nada dan lirik yang digunakan. Langgam Jawa menggunakan tangga nada pentatonis dan menggunakan lirik bahasa Jawa, sedangkan lagu langgam keroncong menggunakan tangga nada diatonis dan biasanya menggunakan lirik dengan bahasa Indonesia. Kedua, teknik permainan instrumen dalam langgam Jawa mengimitasi suara dari instrumenkerawitan Jawa. Ketiga, langgam keroncong biasanya memiliki chord pattern (pola akor), sedangkan chord dalam langgam Jawa mengikuti melodi dari lagu yang dimainkan. Teknik permainan cak dalam langgam Jawa berbeda dengan teknik permainan cak saat bermain langgam keroncong karena cak mengimitasi instrumentsiter pada karawitan Jawa. Icknik dasar serta pola permainanjuga mengimitasi suara dari instrumensiler. Teknik dasar cak langgam Jawa yang mengimitasi suara siter antara lain cara memetik senar sama seperti siter yaitu dipetik satu-persatu. Chord yang dimainkan juga mengikuti melodi yang terdapat pada lagu. Untuk pola permainan instrumensiter yang ditirukan cak antara lain : engkel, suwuk, dobel, break, jalan break, seseg, dan ndeg-ndegan coda. Dalam karya tulis ini, penulis akan mencoba mengaplikasikan pola-pola permainan instrumeneak ke dalam lagu langgam Jawa pelog Resepsi dan langgam Jawa slendro Caping gunung. Metode penelitian yang digunakan dalam karya tulis ini adalah kualitatif. Sumber acuan yang digunakan untuk mendapatkan datadata yaitu dengan mengadakan studi pustaka, menganalisis rekaman audio dan video permainan cak, melakukan wawancara pada nara sumber yaitu para praktisi cak keroncong dan mempraktekkan teknik-teknik yang telah penulis pelajari.} }