@thesis{thesis,
		author={ },
		title ={SIFAT BATUAN ANDESIT DALAM PROSES PELAPUKAN   BERDASARKAN KANDUNGAN MINERAL DAN PARAMETER FISIK BATUAN},
		year={0000},
		url={https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/989},
		abstract={ABSTRAK: 
Penyelidikan mineral sudah umum dipergunakan sebagai penunjang penyelidikan geologi. Penyelidikan tentang komposisi mineral dalam proses pelapukan batuan berkaitan dengan perubahan sifat-sifat fisik batuan, diantaranya ditujukan untuk penyelidikan geologi teknik. Dekomposisi mineral dan perubahan parameter fisik batuan merupakan karakteristik yang dapat mencerminkan proses pelapukan batuan. Dengan diketahuinya karakteristik tersebut di atas, maka dapatlah diperhitungkan aspek kualitas batuan pada zona lapisan di bawah permukaan, yang mungkin sangat berguna bagi kepentingan perencanaan teknik. Hasil penyelidikan sifat batuan di laboratorium, memperlihatkan suatu karakteristik yang mencerminkan perubahan tingkat pelapukan batuan yang didasarkan pada perubahan setiap parameter fisik batuan dan komposisi mineral-mineral yang terkandung dalam batuan. Perubahan tersebut diamati pada contoh batuan dari kedalaman 50 meter sampai ke permukaan, yang mewakili batuan segar hingga batuan lapuk kuat. Melalui data parameter fisik batuan diperoleh suatu karakteristik yang memperlihatkan bahwa semua parameter fisik batuan yang meliputi elatisitas batuan dan kuat tekan serta sifat fisik berupa densitas dan "apparent specicifc gravity" batuan mempunyai nilai yang semakin bertambah seiring dengan bertambahnya kedalaman batuan. Sebaliknya, komposisi mineral-mineral ubahan (alterasi) dan kadar air serta void ratio semakin berkurang pada batuan yang semakin segar. Kaitan antara parameter fisik dan komposisi mineralmineral yang terkandung dalam batuan mempunyai hubungan fungsional yang ditunjukkan oleh garis regresi non linear, dengan model parabola. Melalui persamaan garis regresi tersebut, dapatlah ditafsirkan karakteristik untuk setiap hubungan fungsional antara parameter fisik batuan dengan   
dekomposisi mineral oleh proses pelapukan batuan.}
		}