@thesis{thesis, author={ACHMAD FATHONI NIM. 98373196}, title ={KONSEP SYURA MENURUT YUSUF AL-QARADAWI}, year={2004}, url={https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31090/}, abstract={Yusuf al-Qaraqawi lahir pada tanggal 9 September 1926 di Saft Turab sebuah desa yang ramai di Republik Arab Mesir. Beliau merupakan salah satu ulama dan pemikir Muslim modern. Berbagai karya dari berbagai disiplin Ilmu seperti fiqh, ekonomi dan siyasah telah lahir dari tangannya. Kajian dan karya tulis yang membahas tentang Yusuf al-Qaraqawi sudah sangat banyak dan menjadi sesuatu yang tidak asing di lingkungan perguruan tinggi manapun. Namun penelitian dilakukan karena belum adanya pembahasan tentang konsep syura menurut Yusuf al-Qaradawi Dengan pokok masalahnya adalah bagaimana konsep Yusuf al-Qaradawi tentang syura dalam perspektif flqh siyasah? Adapun jenis penelitiannya adalah pustaka (library research) yang bersifat deskriptif'analitik dengan pendekatan normatif. Melalui proses metode penelitian tersebut, rnaka konsep syura menurut al-Qaradawi dapat diklasifikasikan pada: Pertama, syura menurut Yusuf al-Qaraqawi merupakan seseorang yang berusaha tidak menyendiri pendapatnya dan dalam persoalan-persoalan yang memerlukan kebersamaan fikiran dengan orang lain. Kedua, syura diklasifikaskan ke dalam tiga aspek kehidupan. Yaitu Syura dalarn Kehidupan Individu, Syura dalam Kehidupan Berkeluarga, dan Syura dalam Kehidupan Bermasyarakat dan Bernegara. Dalam prakteknya sernua syura yang dilakukan dalam ketiga aspek tersebut menjadi sesuatu yang wajib dilakukan sesuai dengan ketentuan surat Ali 'Imran (3): 159 dan Asy-Syura (42): 38. Yusuf al-Qaradawi juga merujuk pada apa yang pernah dilakukan oleh Rasul seringkali memutuskan perkara setelah bemusyawarah dengan sahabatnya. Ketiga yura hanya berlaku dalam satu hal yang tidak terdapat ketetapannya dalam syariat. Sehingga dalam syura, votting ( suara terbesar) tidak menjadi sesuatu yang mutlak dan tidak wajib mengikuti terhadap keputusan syura tersebut apabila terbukti hasil syura tersebut bertentangan dengan syariat.} }