@thesis{thesis, author={Puspitasyari Dina}, title ={Strategi Islamic branding unit usaha Yayasan Nurul Hayat dalam menunjang biaya operasional lembaga: studi kasus pada unit usaha Aqiqoh Nurul Hayat Surabaya}, year={2022}, url={http://digilib.uinsa.ac.id/58649/}, abstract={Meningkatnya populasi muslim di dunia akan menyebabkan peningkatan kebutuhan umat Islam. Ini adalah kesempatan baik bagi perusahaan untuk memproduksi produk sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Salah satu strategi baru yang dapat mempecepat proses pemasaran dan pengembangan ide bisnis adalah Islamic Branding. Tak sedikit usaha yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip Islam berasal dari usaha yang dikembangkan oleh lembaga pengembangan usaha pada yayasan kemanusiaan dan sosial Islam. Yayasan Nurul Hayat merupakan Lembaga Amil Zakat yang memiliki beberapa unit usaha. Salah satu unit usaha yang tergolong cukup sukses adalah unit usaha Aqiqoh Nurul Hayat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitan lapangan (Field Research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yang mana data yang dikumpulkan merupakan hasil dari wawancara, catatan di lapangan, dan dokumentasi. Dan metode yang digunakan merupakan metode deskriptif kualitatif. Data wawancara didapat dari tiga informan kunci pada penelitian ini yaitu karyawan Aqiqoh Nurul Hayat Surabaya untuk mengetahui bagaimana strategi Islamic Branding Unit Usaha Aqiqoh Nurul Hayat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Aqiqoh Nurul Hayat merupakan unit usaha yang menggunakan strategi Islamic Branding dalam menjalankan usahanya. Model strategi Islamic Branding pada unit usaha Aqiqoh Nurul Hayat yaitu menggabungkan beberapa elemen nilai (values) serta merek atas produknya, kemudian strategi tersebut dikatkan nilai-nilai keIslaman dalam etika pemasaran melalui media sosial, serta kualitas produk dalam mempertahankan kepuasan pelanggan. Unit bisnis Aqiqoh Nurul Hayat sangat berperan dalam menunjang biaya operasional lembaga karena Aqiqoh Nurul Hayat dapat mencapai omset hingga 3 milyar rupiah. Bankan laba bersih tersebut masih surplus sesudah untuk biaya operasional lembaga. Keuangan surplus tersebut digunakan untuk modal pengembangan unit usaha lain dan pembukaan cabang baru usaha. Penelitian ini memberikan rekomendasi kepada pihak manajemen perusahaan agar dapat bisa tetap bersaing dengan pesaing bisnis lain, manajemen operasional tetap mengolah dan terus berinovasi dalam mempertahankan ekuitas merek. Tetap menjunjung tinggi konsep Islamic Branding dalam mengelola dan memasarkan produk. Tidak hanya satu unit usaha saja yang diunggulkan, tetapi unit usaha lain juga perlu untuk dikembangkan.} }