@thesis{thesis, author={Rohma Rida Nur}, title ={Pengaruh pemberian zat pengatur tumbuh NAA Dan BAP terhadap induksi kalus tanaman insulin Thitonia Diversifolia Hemsl secara in vitro}, year={2022}, url={http://digilib.uinsa.ac.id/58851/}, abstract={Tanaman insulin (Tithonia diversifolia (Hemsl)) tergolong dalam tanaman obat yang memiliki berbagai manfaat salah satunya dapat digunakan sebagai obat antidiabetes. Beberapa kandungan senyawa terdapat didalam tanaman insulin diantara lain phenol, chlorogenic, ferulic, dan flavonoid. Mengingat banyaknya manfaat yang dimiliki oleh tanaman ini, kultur jaringan menjadi alternatif dalam memperbanyak tanaman ini dengan menggunakan berbagai konsentrasi zat pengatur tumbuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kombinasi pengaruh variasi konsentrasi BAP dan NAA terhadap induksi kalus tanaman insulin serta kombinasi variasi konsentrasi yang optimal dalam induksi kalus tanaman insulin (Thitonia diversifolia (Hemsl)). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 perlakuan. Eksplan yang digunakan yaitu bagian daun muda tanaman insulin (Thitonia diversifolia (Hemsl)). Eksplan ditanam pada media MS serta variasi kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh NAA (Naphthalene Acetic Acid) (0ppm; 2ppm; 4ppm; dan 6ppm) dan BAP (Benzyl Amino Purine) ( 0ppm; 0,5ppm; 1,5ppm; dan 1ppm). Setelah 4 minggu, dilakukan pemanenan dan pengamatan morfologi kalus, berat basah, kering kalus dan anatomi kalus. Data waktu pembentukan, berat basah dan kering dianalisis menggunakan Uji Kruskal Wallis dan Uji Mann-Whitney. Sedangkan data morfologi dan anatomi dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kalus yang dihasilkan dominan memiliki warna putih kehijauan dengan tekstur kalus yang remah. Hasil Uji Mann-Whitney memiliki perbedaan yang signifikan (p < 0,05) pada parameter hasil waktu pembentukan kalus dan berat kering kalus. Pada parameter waktu pembentukan kalus nilai rata-rata tertinggi ada pada perlakuan NAA 4ppm dan BAP 1ppm yakni 14,3 HST. 1,5322 gram pada perlakuan NAA 4ppm dan BAP 0,5ppm pada parameter berat basah kalus, sedangkan untuk berat kering terletak pada perlakuan NAA 6ppm dan Bap 1,5ppm yaitu sebesar 0, 2524 gram.} }