@thesis{thesis, author={Iftitah Intan Sri}, title ={RATAPAN IBN AR RUUMY UNTUK PUTRANYA}, year={2012}, url={http://digilib.uinsby.ac.id/10202/}, abstract={Ibnu Rumi adalah Abu Al Hasan Ali bin AlAbbas bin Juraih, dan ia adalah salah satu sastrawan yang berasal dari Baghdad Iraq. Karya terbesar yang pernah ditulisnya adalah Diwan Ibn Al Rumi, karya inilah yang membuatnya menjadi terkenal. Secara harfiah ratsa bermakna ratapan. Adapun ratsa secara umum adalah syair tentang ratapan bagi orang yang meninggal dengan menyebutkan kejelekan atau kebaikannya, dan ratsa merupakan salah satu aghradh (isi) syair Arab. Sedangkan uslub yang terdapat pada ratsa Ibnu Rumi adalah bayan, badi, dan ma ani seperti isti arah, tasybih, kinayah al kalam al khabari, insya i, jinas, dan saja. Adapun masalah yang akan dibahas adalah tentang; 1.Syair ratsa Ibnu Rumi 2.Keindahannya dari segi bahasa, athifah, dan khayal untuk putranya. Adapun jawaban dari rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut: 1. Ratsa Ibnu Rumi diawali dengan rasa sedih yang mendalam terhadap putranya yang dia simbolkan dengan cucuran air mata yang deras atas kematian putranya. 2. Keindahan dari segi bahasa adalah banyaknya dari segi balaghah nya seperti isti arah makniyah, kinayah, tasybih, isti arah tashrihiyah, thibaaq, tasybih tamtsiily. 3. Keindahan dari segi athifah adalah syair terhadap putranya yang begitu menggugah emosi pembaca. 4. Keindahan dari segi khayal adalah imajinasi syair Ibnu Rumi terhadap putranya. Syair ratsa Ibnu Rumi ini diawali dengan rasa sedih yang mendalam terhadap putranya yang dia simbolkan dengan cucuran air mata yang deras atas kematian anaknya. Banyak bait yang menunjukan kesedihan Ibnu Rumi terhadap putranya, karena anak adalah sumber kebahagiaan orang tua. Dan kematian itu telah mengancam kehidupan dan kebahagiaannya dan seakan-akan dia telah mati mengikuti putranya dan hanya jasadlah yang terlihat.} }