@thesis{thesis, author={Aisyah Siti}, title ={IMAJINASI DALAM NADHOM ALFIYAH IBN MALIK}, year={2012}, url={http://digilib.uinsby.ac.id/10221/}, abstract={Jika dipandang sekilas terlintas sedikit tanda tanya mengenai judul dari skripsi ini, apa mungkin di Alfiyah terdapat unsur khayal, padahal khayal adalah salah satu kekhususan syiir, sedangkan Alfiyah adalah sebuah nadhom. Inilah keistimewaan nadhom Alfiyah jika dibandingkan dengan nadhom yang lain, alfiyah tidak hanya mengandung unsur pengetahuan nahwu dan shorof saja, namun juga kaya dengan unsur sastra. Oleh karena hal tersebut penulis tertarik untuk meneliti Alfiyah dari sudut pandang sastra, yaitu khayal karena khayal adalah pembeda utama antara nadhom dengan syiir. Dalam skripsi ini penulis menggunakan metode bayani dan metode tahlili, dengan metode bayani penulis menjelaskan pendapat pendapat ulama yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini, kemudian dijabarkan dan dijelaskan dengan menggunakan metode tahlili baik secara induktif maupun secara deduktif. Skripsi ini membahas beberapa hal, yaitu: 1. Jati diri Imam Malik dan kitab Alfiyah ibn Malik 2. Khayal pada nadhom dan khayal pada syiir 3. Bentuk khayal yang terdapat dalam nadhom Alfiyah Ibn Malik Kesimpulan yang diperoleh dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Imam Malik adalah pengarang dari nadhom Alfiyah ibn Malik,seorang ilmuwan yang terkenal tidak hanya di tanah kelahirannya, namun di seluruh penjuru dunia tak terkecuali Indonesia,Alfiyah adalah salah satu kitab karangannya yang berisi seribu bait nadhom ilmu nahwu dan shorof,yang hingga sekarang masih banyak dipelajari. 2. Khayal yang terdapat pada nadhom tidak sebanyak dan sekuat khayal dalam syiir karena nadhom lebih menonjolkan kaidah kaidah keilmuan, sedang syiir lebih menonjolkan perasaan,dan khayal adalah sarana yang efektif untuk membangkitkan perasaan pecinta karya seni khususnya syiir. 3. Khayal yang terdapat dalam Alfiyah berupa tasybih(penyerupaan),istiaroh makniyah(majas metafora) dan kinayah.} }