@thesis{thesis, author={ }, title ={KEBANGKITAN ISLAM (STUDI KRITIS PEMIKIRAN SYEIKH TAQIYUDDIN AN-NABHANI)}, year={2009}, url={http://digilib.uinsby.ac.id/7845/}, abstract={Fathimatuz Zahroh, NIM. EO1205014, 2009. Kebangkitan Islam (Studi Kritis Pemikiran Syeikh Taqiyuddin An-Nabhani). Skripsi Aqidah Filsafat Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Ampel Surabaya. Kajian kebangkitan Islam dilakukan sejak masa modern Islam. Meskipun demikian, kajian kebangkitan Islam tetap diminati para peneliti hingga dewasa ini. Kebangkitan selama ini diidentikkan dengan kemajuan tekhnologi, pendidikan, akhlak, infrastuktur, ekonomi, dan berbagai hal yang berbau materi sebagaimana yang diagung-agungkan oleh mayoritas Negara-negara Barat. Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani sebagai salah satu tokoh pembaharu dengan pemikiran yang sangat cermat mengatakan bahwa semua aspek tadi adalah efek dari kebangkitan, dan bukan makna kebangkitan itu sendiri. Meskipun demikian, keduanya tidak bisa dipisahkan. Kebangkitan menurut Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani adalah al irtifa’ al fikri (tingginya taraf pemikiran) tentang manusia, alam semesta, dan kehidupan, yang senantiasa dikaitkan dengan sesuatu yang ada sebelum dan sesudah kehidupan dunia (akidah). Keduanya bersatu menjadi aqidah aqliyah. Unsur pengertian semacam ini disebut juga sebagai ideologi (mabda). Hanya saja baik kebangkitan maupun idiologi tak semuanya sahih. Disebut kebangkitan ataupun idiologi yang sahih apabila didasarkan pada akidah yang sahih (Islam) dan sebaliknya. Jika akidah salah, kebangkitan maupun idiologi ikut salah pula. Contoh, akidah kapitalisme sekulerisme oleh Barat (AS sebagai pengusungnya) dan komunisme oleh Uni Soviet. Metode yang Syaikh Taqiyyudin an Nabhani gunakan untuk mencapai kebangkitan adalah dengan memahami fakta secara menyeluruh dan mendalam, mengkaitkannya dengan dalil-dalil syara’, dan penerapan solusi syar’iyah tersebut terhadap fakta. Perbedaan konsep kebangkitan Islam Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani dengan konsep kebanngkitan tokoh Islam lainnya adalah Syeikh Taqiyyudin menganggap bahwa kebangkitan (kemajuan) di bidang politik, ekonomi, budaya, akhlak, dan lain sebagainya adalah efek dari kebangkitan, sedangkan kebangkitan itu sendiri adalah pemikiran yang mendalam dan menyeluruh tentang manusia, alam semesta, dan kehidupan yang senantiasa dikaitkan dengan sesuatu sebelum dan sesudah kehidupan dunia. Sedangkan perbedaan konsep kebangkitan Syaikh Taqiyyudin an Nabhani dengan kebangkitan dunia (kapitalisme dan sosialisme) adalah kebangkitan yang sohih (benar) karena rasional, sesuai dengan fitrah, dan menentramkan jiwa. Kemudian untuk mengetahui konsep kebangkitan Islam Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani serta bagaimana cara membangkitkannya, dipergunakan analisis secara kualitatif dengan menggunakan bersifat penelitian kepustakaan (Library Research), dengan tekhnik analisa historis dan deskriptif analitis} }