@thesis{thesis, author={Safii Safii}, title ={PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PAI MELALUI METODE ACCELERATED LEARNING DI SMA NEGERI 1 SURABAYA}, year={2011}, url={http://digilib.uinsby.ac.id/9572/}, abstract={Di era reformasi ini sudah dapat dipastikan bahwa akan terjadi berbagai perubahan dalam masyarakat, baik dalam aspek sosial maupun budaya masyarakat yang semakin berkembang tuntutan zaman terhadap dunia pendidikan sudah semakin kompleks terus berkembang pesat maka dengan itu anak didik diharuskan ekstra dalam belajar. Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu pendidik tuntut adalah bagaimana bahan pelajaran atau ilmu yang disampaikan dapat dikuasai dan di manfaatkan secara maksimal Berkaitan dengan pengembangan iptek dan imtaq serta akhlak mulia, maka yang perlu dikaji lebih lanjut adalah peran pendidikan agama, sebagaimana di dirumuskan dalam UU sisdiknas Nomor 20 tahun 2003, yaitu tentang sistem pendidikan nasional yang berbunyi: Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, baertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab, Dave Meier, menyarankan kepada guru agar dalam mengelola kelas menggunakan pendekatan Somatic, Auditory, Visual dan Intellectual (SAVI). Somatic dimaksudkan sebagai learning by doing (belajar dengan bergerak dan berbuat). Auditory adalah learning by talking and hearing (belajar dengan berbicara dan mendengarkan). Visual diartikan learning by observing and picturing (belajar dengan mengamati dan menggambarkan). Intellectual maksudnya adalah learning by problem solving and reflecting (belajar dengan pemecahan masalah dan melakukan refleksi. Fokus penelitian ini adalah upaya untuk memahami dan mengungkap secara mendalam tentang pembelajaran yang dipercepat pada anak Dalam penelitian kualitatif, instrumen pengumpul data yang paling utama adalah diri peneliti sendiri (human instrument). Sebab tidak ada pilihan lain dari pada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir yang telah dipaparkan di depan, maka jenis penelitian yang dianggap tepat adalah penelitian kualitatif, SMA Negeri 1 Surabaya terletak ditengah Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Pada bulan April 1949 ada beberapa tokoh pendidikan diSurabaya, bahwa jumlah jam pelajaran ditambah dari 2 jam menjadi 3/ 4 jam perminggu kemudian waktu 1/ 2 jam digunakan untuk peraktek, dan memang ditekankan untuk materi agama} }