@thesis{thesis, author={Nasrulloh Muhammad Alaika}, title ={PERBEDAAN QIRA'AT DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENAFSIRAN AL-QUR'AN : STUDI QIRA'AH SAB'AH PADA KITAB TAFSIR AL-MISHBAH KARYA MUHAMMAD QURAISH SHIHAB}, year={2011}, url={http://digilib.uinsby.ac.id/9613/}, abstract={Penelitian yang berjudul Perbedaan Qira'at dan Pengaruhnya terhadap Penafsiran al-Qur'an (Studi Qira'ah Sab'ah pada Kitab Tafsir al-Mishbah Karya Muhammad Quraish Shihab) ini merumuskan dua permasalahan pokok, yaitu: Pertama, bagaimana metode penafsiran M. Quraish Shihab terhadap ayat-ayat al-Qur'an yang memiliki perbedaan qira'at? Kedua, adakah kecenderungan pemakaian salah satu qira'at sebagai instrumen penafsiran al-Qur'an dalam tafsir al-Mishbah? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode penafsiran M. Quraish Shihab terhadap ayat-ayat al-Qur'an yang memiliki perbedaan qira'at. Serta pemakaian qira'at sebagai instrumen penafsiran al-Qur'an dalam tafsir al-Mishbah. Penelitian ini bersifat kepustakaan (library research) dengan mengunakan metode diskriptif-analitis yaitu mengambarkan atau menjelaskan apa adanya penafsiran-penafsiran yang berkaitan dengan penelitian ini, kemudian dikritisi secara semantik, yaitu menggali makna-makna yang terkandung dalam penafsiran ayat. Selama ini penelitian-penelitian tentang ’ilm al-qira’at yang dikaitkan dengan adanya perbedaan penafsiran masih sangat sedikit, beberapa penelitian menyimpulkan bahwa sebagian perbedaan tersebut juga berpengaruh besar terjadinya perbedaan penafsiran, bahkan juga meliputi dalam hukum fikih. M. Quraish Shihab dengan kitab tafsirnya, Al-Mishbah, dianggap merupakan representatif yang tepat untuk menggambarkan iklim penafsiran al-Qur’an kontemporer khususnya yang ada di wilayah Indonesia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, bahwa M. Quraish Shihab menggunakan perbedaan qira'at sebagai salah satu intrumen penafsiran pada ayat-ayat yang memiliki perbedaan bacaan, bila dinilai perbedaan bacaan tersebut mempunyai implikasi terhadap berbedanya makna yang dihasilkan. Namun terkadang tidak menyinggung perbedaan bacaan tersebut bila perbedaan tersebut dinilai tidak memiliki signifikansi perbedaan makna. Penggunakan ragam bacaan dari riwayat H{afs 'an 'Asim lebih sering dijumpai dalam penafsiran yang tidak menyebutkan penjelasan tentang perbedaan qira’at. Bacaan H{afs} 'an 'Asim adalah yang umum digunakan oleh masyarakat Indonesia.} }