@thesis{thesis, author={Setiawan Yusuf}, title ={Analisis Proses Berpikir Kritis Siswa dalam Memecahkan Masalah Terbuka Pada Materi Kubus dan Balok di Kelas VIII SMP Negeri 1 Turi Lamongan}, year={2012}, url={http://digilib.uinsby.ac.id/9643/}, abstract={Berpikir kritis dalam belajar matematika merupakan suatu proses kognitif atau tindakan mental dalam usaha memperoleh pengetahuan matematika berdasarkan penalaran matematika. Proses berpikir kritis memiliki 4 indikator antara lain: Pertama, klarifikasi yaitu menilai/memahami sifat alami pada poin-poin pandangan yang berbeda pada isu, dilemma atau masalah. Kedua, assessment yaitu memutuskan kredibelitas sumber, menaksir bukti untuk mendukung kesimpulan, menetapkan dasar menarik kesimpulan. Ketiga, inferensi yaitu mendukung secara induktif dan deduktif, dan menilai keputusan, pengambilan keputusan dengan pertimbangan bukti yang cukup untuk mendukung argumentasi. Keempat, strategi yaitu menggunakan heuristic atau strategi untuk mengarahkan pikiran dalam proses pencapaian kesimpulan, membuat suatu keputusan atau pemecahan suatu masalah secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana proses berpikir kritis siswa kelompok atas, sedang, dan bawah dalam memecahkan masalah terbuka dengan menggunakan materi kubus dan balok di kelas VIII SMP Negeri 1 Turi Lamongan tahun ajaran 2011/2012?. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII-B SMP Negeri 1 Turi Lamongan, pada semester genap tahun ajaran 2011/2012 dengan materi kubus dan balok. Subjek penelitian ini adalah enam siswa dari 36 siswa satu kelas. Dari satu kelas kemudian dikelompokan menjadi tiga kelompok yaitu kelompok atas, sedang, serta bawah. Pengelompokan didasarkan atas nilai matematika siswa pada raport semester ganjil. Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa : (1) Proses berpikir kritis siswa kelompok atas dalam memecahkan masalah terbuka pada materi kubus dan balok dari enam soal yang telah diberikan menunjukkan bahwa mereka telah melalui tahap klarifikasi, assessment, inferensi, serta strategi. (2) Proses berpikir kritis siswa kelompok sedang dalam memecahkan masalah terbuka pada materi kubus dan balok dari enam soal yang telah diberikan menunjukkan bahwa mereka telah melalui tahap klarifikasi, assessment, serta inferensi. (3) Proses berpikir kritis siswa kelompok bawah dalam memecahkan masalah terbuka pada materi kubus dan balok dari enam soal yang telah diberikan menunjukkan bahwa mereka telah melalui tahap klarifikasi, assessment, serta inferensi.} }