@thesis{thesis, author={Akhmad Nizar }, title ={Model Paguyuban Wahana Karya Aneka Boga (Wakanebo) dalam pengorganisasian Pedagang Kaki Lima (PKL) di Ruko Megah Indah (RMI) Kelurahan Barata Jaya Kecamatan Gubeng Surabaya}, year={2012}, url={http://digilib.uinsby.ac.id/9730/}, abstract={Skripsi ini akan mengulas bagaimana model dan dampak atau perubahan yang terjadi, denagn adanya pengorganisasian yang dilakukan oleh PKL. PKL melakukan pengorganisasian bertujuan untuk mengangkat kesejahteraan hidup mereka, supaya mereka bisa menjalani hidup layaknya manusia normal seutuhnya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dan juga menyetarakan hak mereka, dengan membentuk sebuah organisasi yang berupa paguyuban. Dalam skripsi ini menguunakan metode penelitian kualitatif. Paguyuban Wakanebo adalah merupakan alat bagi PKL untuk mengangkat kesejahteraan hidup mereka. Sebelum PKL membentuk paguyuban, kehidupan PKL sangatlah memprihatinkan. Dahulu pada tahun 1990 PKL ini berjualan di atas trotoar Jalan Manyar, sebelah timur Taman Flora Kecamatan Gubeng Surabaya. Setiap PKL berjualan disana, PKL harus berurusan dengan Satpol PP. Tidak jarang gerobak PKL harus disita oleh Satpol PP. Dengan kehidupan yang dialami oleh PKL tersebut. Pada tahun 1997 PKL pun akhirnya mempunyai inisiatif, untuk membentuk sebuah organisasi berupa paguyuban. Paguyuban itu bernama Wahana Karya Aneka Boga, yang disingkat dengtan Wakanebo. Makna dari nama tersebut adalah karena sangat bervariasinya masakan yang ditawarkan oleh PKL. Setelah terbentuknya paguyuban tersebut. Kehidupan PKL pun berubah, pada saat itu PKL sudah mempunyai izin dan tempat untuk berdagang. Pendapatan PKL pun juga berubah menjadi semakin bertambah, dan kesejahteraan hidup PKL pun menjadi terangkat. Jadi model yang digunakan Paguyuban Wakanebo adalah model Aksi Sosial (AS) dan dengan adanya Paguyuban Wakanebo akan sangat berdampak positif bagi PKL, pembeli maupun masyarakat sekitar.} }