@thesis{thesis, author={Santoso Agung}, title ={POLA PEMBERDAYAAN YAYASAN AREK LINTANG (ALIT)TERHADAP ANAK TERLANTAR DI SURABAYA}, year={2011}, url={http://digilib.uinsby.ac.id/9736/}, abstract={Permasalahan yang ditelitidalamskripsiiniadalahpermasalahananakterlantar di wilayah Surabaya yang takkunjungselesai.Sudah banyak berbagai pihak berusaha unutk mengatasi masalah keterlantaran anak di Surabaya, namun keberadaan anak terlantar di Surabaya tak kunjung habis. Tentu keberhasilan pemberdayaan anak terlantar di Surabaya harus menggunakan strategi yang tepat, agar penanganannya sesuai dengan situasi dan kondisi anak-anak tersebut.Olehkarenaiturumusan masalah yang akan diambil dalam penelitian ini diantaranya adalah (1) Bagaimanakah pola pemberdayaan anak terlantar yang dilakukan oleh Yayasan Alit di Surabaya, (2) Bagaimanakah pola pemberdayaan remaja yang dilakukan oleh Yayasan Alit, (3) Bagaimanakah polapemberdayaan keluarga anak terlantar yang dilakukan oleh Yayasan Alit. Untukmenjawabsegalarumusanpermasalahan di atas, dalamskripsiinipenelitimenggunakanmetodepenelitiankualitatif.Penelitimenggunakanteknikwawancarasecaramendalamterhadapparatenagapendampinagan dari YayasanAlit Surabaya sertakepadaanak-anak terlantar, remajadankeluarganya yang telahmenjadisubyekpenangananpermasalahananakterlantar.Selainitupenelitijugamenggunakantehnikobservasi terlibat gunamemperkuat data yang diperoleh dari hasil wawancara dari nara sumber. DalampenelitianinidapatdisimpulkanPolapemberdayaan yang anak terlantar, remaja dan keluarga anak terlantar yang dilakukan oleh Yayasan Alit Surabaya diantaranya adalah : a. Pola Pemberdayaan Anak Terlantar menggunakan tiga model yaituFamily Based, Intitutional Based, dan Multy System Based.yaitu pendekatan pemberdayaan anak terlantar dengan melakuka beberapa program kegiatan. b. Pola Pemberdayaan Remaja dengan memberikan kapasitas terhadapa komunitas remaja yang telah terbentuk. c. Pola Pemberdayaan Keluarga dengan memberikan pendidikan tentang fungsi keluarga dan pengembangan ekonomi keluarga dengan cara memberikan pelatihan kerajinan dan skil kewirausahaan.} }