@thesis{thesis, author={Muhtaruddin M. Bikh}, title ={Wisata religi dalam Al Quran : kajian tafsir tematik}, year={2014}, url={http://digilib.uinsby.ac.id/974/}, abstract={Judul penelitian ini dilatarbelakangi dari fenomena maraknya kegiatan perjalanan yang dibungkus dalam wisata religi. Istilah wisata religi yang jelas secara tiba-tiba semacam kesepakatan yang tak terkatakan ( ijmak suku ti), yang diakui berbagai kalangan, mulai dari para penyedia armada wisata, pengelola kawasan ziarah wali, tokoh-tokoh masyarakat, dan masyarakat umum, baik pedesaan maupun perkotaan. Jenis dan corak penelitian ini adalah library research yang bersifat deskriptif analisis. Objek penelitiannya adalah Al-Qur?an. Oleh karenanya, metode yang digunakan adalah ilmu tafsir. Karena penelitian ini untuk menemukan konsep, pendekatan yang digunakan adalah tafsir tematik ( mawd}u?i). Pembahasan masalah didasarkan pada asumsi bahwa apakah praktek wisata religi itu sendiri dijelaskan oleh Al-Qur?an atau Al-H{adith, sehingga terdapat h}ujjah (dalil) yang menjadi dasar praktek wisata tersebut. Selain itu, apa saja subjek, objek dan manfaat dari kegiatan wisata religi. Ada beberapa term yang digunakan al-Qur?an untuk menyebutkan adanya praktek wisata, seperti siya>h}ah, si>ru> , safar, rih}lah. Term-term tersebut memeliki hubungan makna antara satu dengan yang lainnya, yaitu melakukan perjalanan untuk memenuhi hajat hidupnya. Al-Qur?an memandang positif terhadap seseorang yang melakukan wisata, sikap penyekutuan dan mengabaikan tuntunan Allah SWT yang membuat image negatif terhadap seseorang yang melakukan wisata Penyebutan al-Qur?an terhadap wisata religi yang dirasa kurang disetujui, bukan ditunjukkan kepada objek wisata, tetapi pada sikap manusia terhadap praktek wisata religi yang menodai citra kesuciannya. Sikap manusia terhadap wisata religi ini dianggap bermasalah ketika dihadapkan pada teknisnya. Perjalanan wisata religi ini mendapat legalitas ketika sesuai dengan petunjuk Al-Qur?an dan Al-Hadith. Al-Qur?an menjadikan wisata religi sebagai sarana untuk lebih mengenal Allah SWT. sehingga dapat mendorong manusia lebih mengimani keberadaan dan keagungan Allah SWT. dengan meneliti alam sekitar yang menjadi ciptaan- Nya. Selain itu, wisata religi dapat menambah ilmu pengetahuan dan pelajaran dari pengamatan terhadap benda peninggalan sejarah.} }