@thesis{thesis, author={Oktavianti Linda}, title ={Pola komunikasi pelayanan publik kantor bersama SAMSAT Krian Sidoarjo}, year={2012}, url={http://digilib.uinsby.ac.id/9903/}, abstract={Persoalan yang dikaji dalam skripsi ini, yaitu: proses komunikasi Kantor Bersama Samsat Krian dalam memberikan pelayanan prima kepada publik atau masyarakat. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses komunikasi yang terjadi di Kantor Bersama Krian. Untuk mengungkapkan persoalan tersebut secara menyeluruh dan mendalam, dalam penelitian ini digunakanlah metode deskriptif dan menggunakan pendekatan kualitatif. Sesuai dengan permasalahan tersebut, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara secara mendalam. Selain itu, untuk menegaskan keabsahan data dilakukan melalui ketentuan pengamatan data dan triangulasi data. Triangulasi data yang digunakan oleh peneliti adalah triangulasi sumber (informan), dengan me-rechek ulang kepada informan dan pembimbing. Setelah data terkumpul, kemudian dianalisis secara induktif. Dari penelitian ini ditemukan bahwa: Dari fakta yang didapatkan peneliti menemukan adanya pola atau model komunikasi linier. Dimana komunikasi berjalan dari Petugas Samsat langsung menuju ke masyarakat. Kemudian pesan diterima dan dicerna oleh masyarakat sendiri. Selain itu juga berupa pola atau model komunikasi transaksional. Yaitu terjadi komunikasi antar wajib pajak dengan petugas Samsat untuk mendapatkan suatu pesan, dimana petugas dapat menciptakan hubungan kepercayaan dan kepuasan dalam pelayanan prima. Hasil dalam penelitian ini adalah proses komunikasi primer, bahwa komunikasi yang dilakukan secara tatap muka, langsung antara seseorang kepada yang lain. Dimana komunikasi berjalan melalui petugas Samsat langsung menuju ke pelanggan atau masyarakat, kemudian pesan diterima dan dicerna oleh masyarakat sendiri. Dan kebanyakan dari masyarakat atau wajib pajak menjalankan semua hal yang telah disampaikan oleh Petugas Samsat. Yang kedua berupa proses komunikasi sekunder. Yaitu terjadinya komunikasi antar petugas Samsat dengan wajib pajak yang lainnya untuk mendapatkan suatu pesan. Dimana si wajib pajak dapat menciptakan pencapaian makna. Umpan balik dalam komunikasi sekunder bersifat tertunda (delayed feedback), jadi komunikator tidak akan segera mengetahui bagaimana reaksi atau respon para komunikan.} }