@thesis{thesis, author={Debora Tantia and Ida Duma }, title ={PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT BATANG KAYU RARU (VATICA PAUCIFLORA BLUME) SEBAGAI ANTIDIABETES TERHADAP TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI ALOKSAN}, year={2012}, url={http://digilib.unimed.ac.id/10107/}, abstract={Penelitian ini menggunakan sampel kulit batang kayu raru yang berasal dari Tapanuli Tengah yaitu jenis Vatica Pauciflora Blume. Proses pengambilan ekstrak dilakukan dengan cara perebusan terhadap sampel sesuai dengan cara komsumsi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian terhadap tikus yang mengalami diabetes untuk dapat digunakan sebagai antidiabetes. Telah dilakukan penelitian analisa fitokimia diperoleh hasil bahwa didalam ekstrak kulit batang kayu raru (Vatica Pauciflora Blume) mengandung senyawa flavonoid, tannin, saponin dan kuinon yang dapat menurunkan kadar glukosa darah yang disebabkan oleh defesiensi sel β pankreas dalam produksi insulin. Penggunaan aloksan yaitu sebagai penyebab radikal bebas yang diakibatkan oleh terganggunya permeabelitas sel β pankreas. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) One Way, dengan faktor yaitu konsentrasi ekstrak kulit batang kayu raru (Vatica Pauciflora Blume) terdiri dari 5 konsentrasi yang berbeda yaitu: K0 (0 mg/kg BB), K1 (0 mg/kg BB), K2 (65 mg/kg BB), K3 (130 mg/kg BB) dan K4 (195 mg/kg BB). Kadar glukosa darah diukur dengan glukometer easy touch GCU. Analisis data diperoleh bahwa konsentrasi ekstrak kulit batang kayu raru (Vatica Pauciflora Blume) dalam menurunkan glukosa darah sebanding dengan kenaikan konsentrasi dan dosis optimum adalah pada konsentrasi 195 mg/kg BB dengan keefektifan mencapai 89,8 mg/dL. Berdasarkan hipotesis untuk pemberian ekstrak diperoleh nilai F hitung 18,6047 > F tabel 2,866. H0 ditolak yang berarti ada pengaruh. Uji selanjutnya dengan uji DMRT 5% kelompok perlakuan ekstrak terlihat berbeda nyata dalam menurunkan glukosa darah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol normal dan tidak berbeda nyata dibandingkan dengan kelompok aloksan.} }