@thesis{thesis, author={Indah Astri Natalia and Pardomuan Nauli Josip Mario }, title ={PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 MEDAN}, year={2019}, url={http://digilib.unimed.ac.id/36553/}, abstract={Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) menghasilkan dan mengembangkan perangkat pembelajaran yang efektif dengan model penemuan terbimbing (guided discovery) dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa kelas VII SMPN 4 Medan, (2) mendeskripsikan kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan, (3) mendeskripsikan peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika dengan model penemuan terbimbing menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Subjek dalam penelitan ini adalah siswa kelas VII-2 dan VII-3 SMPN 4 Medan. Objek penelitian ini adalah pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Tes Pemahaman Konsep Matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/ R & D) dengan menggunakan pengembangan model 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan yang telah dimodifikasi menjadi 3-D dengan tiga tahap pengembangan yaitu tahap pendefenisian (define), tahap perancangan (design), dan tahap pengembangan (develop). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi ahli, tes pemahaman konsep, angket respon siswa, lembar observasi keterlaksaan guru mengelola pembelajaran, dan lembar aktivitas siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan perangkat pembelajaran berbasis model penemuan terbimbing untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dapat disimpulkan pada: (i) validitas RPP sebesar 4,25 dengan kategori baik, validitas LKS sebesar 4,18 dengan kategori baik, dan validitas tes dinyatakan valid setelah dilakukan revisi kecil. (ii) keefektifan perangkat pembelajaran dikatakan efektif dapat dilihat dari ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 75,19 pada uji coba I dan 85,34 pada uji coba II, ketercapaian indikator pada uji coba I tidak tercapai dan tercapai pada uji coba II, angket respon siswa ada dalam kategori baik pada uji coba I dan II, (iii) kepraktisan perangkat pembelajaran adalah praktis dapat dilihat dari keterlaksanaan guru mengelola pembelajaran senilai 84,7 pada uji coba I dan senilai 88,9, dan data aktivitas siswa pada uji coba I tidak memenuhi akan tetapi pada uji coba II ada dalam memenuhi, (2) Terdapat adanya peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dari uji coba I ke uji coba II yang dinilai dari pre-test dan post-test.} }