@thesis{thesis, author={ and Tri Astuti Pranti }, title ={UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA KUBUS DAN BALOK MENGGUNAKAN PENDEKATAN VAK(VISUAL AUDITORI KINESTETIK) DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 STABATTAHUN AJARAN 2011/2012}, year={2012}, url={http://digilib.unimed.ac.id/9891/}, abstract={Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika dan mendeskripsikan tingkat pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan menerapakan pendekatan VAK (Visual Auditori Kinestetik). Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), subjek pada penelitian ini adalah kelas VIII-C sebanyak 40 orang. Sedangkan objek penelitian ini Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Menggunakan Pendekatan VAK pada Pada Pokok Bahasan Sstem Kubus dan Balok di Kelas VIII SMP Negeri 1 Stabat. Instrumen penelitian ini melalui tes kemampuan pemecahan masalah, observasi dan wawancara. Soal tes kemapuan pemecahan masalah berbeentuk uraian, di setiapa akhir siklus diberikan tes kemampuan pemecahan masalah yang terdiri dari lima soal. Soal-soal tersebut memuat indikator yang harus dicapai siswa dan soal-soal tersebut telah divalidkan oleh tiga orang validator. Model pendekatan VAK dapat meningkat kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIIII SMP Negeri 1 Stabat dengan peningkatan pada aspek pemahaman masalah dan penegecekan jawaban, pada siklus I diperoleh rata-rata skor 5 pada pemahaman masalah, untuk penegecekan jawaban diperoleh rata-rata skor 3,8. Setelah pemeberian tindakan di siklus II untuk pemahaman masalah diperoleh skor rata-rata 6,43 dan pengecekan jawaban diperoleh skor rata-rata 5,63. Berdasarkan hasil analisis data setelah pemberian tindakan diperoleh pada siklus I terdapat 28 orang siswa (70%) yang memperoleh kategori kemampuan pemecahan masalah sedang ke atas dengan rata-rata kelas 78,5. Pada siklus II diperoleh 36 orang siswa (90%) yang memperoleh kategori kemampuan pemecahan masalah sedang ke atas dengan rata kelasn 84,3. Dari sklus I ke siklus II diperoleh peningkatan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar yaitu sebanyak 6 orang siswa (20,6%) dan nilai rata-rata meningkat 9,4. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer, dperoleh pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan guru pada siklus I dapat dikatakan termasuk kategori kurang baik (pertemuan I skor 2,5, pertemuan II skor 2,5). Pada siklus II, tingkat kemampuan peneliti mengelola pembelajaran termasuk kategori sangat baik (pertemuan I skor 3,1, pertemuan II 3,2) Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan pendekatan VAK, kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada kubus dan balok siswa kelas VIII SMP Negeri 1 dapat meningkat. Saran yang diajukan yaitu kepada guru matematika diharapkan selalu mengadakan evaluasi dan refleksipada akhir pembelajaran yang yang telah dilakukandan lebih baik setiap akhir pertemuan dilakukan refleksi, sehingga kesulitan yang mempengaruhi keberhaslan pemebelajaran baik yang dialami baik temuan oleh guru maupun siswa pada pemebelajaran dapat diatasi dengan sesegera mungkin.} }