@thesis{thesis, author={Farida Noor Irfani S.Si. and Muhammad Rizki Hidayat 1611304095 and Nazula Rahma Shafriani S.Si.}, title ={Pengaruh pemberian kefir terhadap kadar interleukin-10 pada penyakit tuberculosis}, year={2026}, url={http://digilib.unisayogya.ac.id/6757/}, abstract={Latar belakang : Tuberculosis sebagai masalah global, telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia. Kefir merupakan salah satu produk probiotik yang dapat menurunkan colitis histologis sehingga menurunkan IL-10(Senol et al., 2015). Kefir merupakan produk yang efektif memberikan pengaruh terhadap IL-10 terutama pada penderita TB. Keunikan kefir dibandingkan susu fermentasi lain adalah cara pengolahannya yang menggunakan biji-biji kefir (kefir grains), berisi berbagai mikroorganisme yang memiliki manfaat (Sirirat, 2012). Sitokin anti inflamasi adalah berbagai jenis imun molekul regulasi dengan respons terhadap sitokin pro inflamasi. Tujuan Penelitian : a) pengaruh pemberian kefir terhadap kadar interleukin-10 pada penyakit tuberculosis; b) mekanisme kefir merubah kadar IL-10 pada penderita Tuberculosis; c) faktor yang mempengaruhi perubahan IL-10 pada pasien Tuberculosis dengan pemberian kefir.Metode Penelitian: Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian toksikologi atau literature review.Pencarian elektronik mencakup dua database yaitu, Google Scholar terbitantahun 2011-2021. Hasil penelitian : 1) Terdapat pengaruh pemberian kefir terhadap kadar interleukin-10pada penyakit tuberculosis. Berbagai jurnal menunjukkan bahwa kadar IL-10 mengalami perubahan setelah mendapatkan terapi berupa pemberian kefir dengan takaran tertentu. Semakin banyak takaran kefir akan mampu mengubah kadar IL-10 untuk membantu meningkatkan respon imun pada pasien penderita TB. 2) Mekanisme kefir merubah kadar IL-10 pada penderita Tuberculosis. Mekanisme kefir atau probiotik didalam pencernaan dimulai dari epitel usus, memodulasi dan melepaskan sitokin dan kemokin; 3)Faktor yang mempengaruhi perubahan IL-10 pada pasien Tuberculosis dengan pemberian kefir antaralain disebabkan faktor komposisi atau dosisi pengenceran kefir yang akan dikonsumsi pasien. TB, selain itu juga dapat dipengaruhi jenis TB yang diderita pasien.} }