@thesis{thesis, author={Hidayat Yuli Ardian and Khusnal Ery}, title ={Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Praktik Toilet Training pada Ibu yang Mempunyai Anak Usia Toddler di Posyandu Flamboyan Dusun Karangbendo Banguntapan Bantul}, year={2012}, url={http://digilib.unisayogya.ac.id/931/}, abstract={Latar Belakang: Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) memperkirakan jumlah balita yang susah mengontrol buang air besar dan buang air kecil di usia pra sekolah mencapai 75 juta anak. Karena dampak secara sosial dan kejiwaan yang ditimbulkan akibat kebiasaan buang air sembarangan dapat mengganggu kehidupan dan kualitas hidup anak di kemudian hari, maka orang tua perlu melakukan toilet training. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan praktik toilet training pada ibu yang mempunyai anak usia toddler di Posyandu Flamboyan Dusun Karangbendo, Banguntapan, Bantul. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Responden dalam penelitian ini berjumlah 57 ibu-ibu anggota Posyandu Flamboyan yang memiliki anak usia toddler. Uji korelasi yang digunakan adalah Pearson Product Moment. Hasil Penelitian: Sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan dan praktik toilet training yang baik. Hasil uji statistik dengan menggunakan Pearson Product Moment didapatkan nilai korelasi 0,447 yang menggambarkan adanya korelasi antara tingkat pengetahuan dengan praktik toilet training ibu walaupun korelasi tersebut agak rendah. Akan tetapi korelasi tersebut adalah signifikan dengan taraf signifikan 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Simpulan: Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara tingkat pengetahuan ibu dengan praktik toilet training pada ibu yang mempunyai anak usia toddler di Posyandu Flamboyan, Dusun Karangbendo, Banguntapan, Bantul. Saran: Diharapkan orang tua dapat menerapkan praktik toilet training dengan baik pada anak toddler mereka, sehingga dapat meningkatkan kemampuan anak untuk buang air pada tempatnya, serta tindak lanjut petugas kesehatan untuk lebih meningkatkan peranannya sebagai tenaga pendidik kesehatan masyarakat melalui berbagai media.} }